Mohon tunggu...
Lintang Pualam
Lintang Pualam Mohon Tunggu... Guru - Puitis bukan hanya milik sang penyair

Lahir di Cilacap, kota indah dengan pantai yang membentang di sisi selatan pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu ke Sekolah

22 Maret 2021   22:21 Diperbarui: 22 Maret 2021   22:28 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah setahun pandemi berlangsung, hampir semua dilakukan di rumah. Belajar, bekerja dan beribadah hampir dilakukan tidak jauh-jauh dari rumah. Entah bagaimana kabar sekolahku kini. Apakah masih seperti setahun lalu? Ataukah sudah banyak lumut dan sarang laba-laba yang bertengger indah di temboknya? 

Walaupun belajar setiap hari masih berlangsung secara virtual. Aku rindu canda tawa dengan teman-temanku. Aku rindu petuah langsung dari bapak ibu guru. Bukan hanya sekedar mengerjakan latihan soal, atau melihat video yang sudah dibagikan. Dihati rasanya masih kurang. Ada yang hilang.

Hangatnya kebersamaan tidak bisa ditukar dengan apapun. Entah itu materi ataupun kehidupan yang berlimpah kekayaan. Meski masih bisa diakali dengan tekhnologi, namun ada batasan yang tidak bisa dibagi hanya dengan gambar dan suara.

Aku rindu teman-temanku. Aku rindu guru-guruku. Aku rindu sekolahku. Entah sampai kapan lagi semua akan berlangsung. Bahkan kini aku mulai lupa rasanya belajar bersama. Apakah ini akan jadi kebiasaan untuk seterusnya? Bangun, pegang hp, lupa cara bersosialisasi, ataukah lebih parah lagi? Ku mohon jangan...

Cukup

Ku mohon cukup,,,

Saat pasar telah lama dibuka, kenapa sekolahku masih saja tertutup? Padahal pasar telah lama ramai kerumunan? Kenapa sekolahku yang bisa atur waktu masih dilarang untuk dibuka?

Bukalah, aku ingin belajar bersama lagi. Aku tidak ingin kemampuanku semakin turun. Akalku menjadi tumpul. Aku hanya ingin,,, berangakat sekolah kembali.

Lintang pualam

22/03/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun