Tak mudah mengatur diksi hingga mencapai kalimat. Tak mudah merangkai kata hingga tercipta bait-bait cinta yang ku tulis untukmu.
Lebih sulit lagi. Saat ku coba ucapkan kata hatiku padamu. Tentang rasa yang kian hari menggebu. Tentang rindu yang kian waktu memburu. Hanya padamu. Tak ada lain, hanya untukmu.
Saat ku coba panggil namamu hanya dalam diamku. Hatiku bertalu-talu. Ku raba jantung ini, ku usap ia agar tenang. Jangan sampai debaran didada ini sampai ke telinganya. Atau aku akan malu, saat ku ucapkan rasaku padanya.
Ku pegang jemari tangannya. Ku ucapkan dengan tenang rasa didada. Ku harap kau miliki rasa yang sama denganku. Ku tunggu. Masih ku tunggu jawabmu.