Mohon tunggu...
Lintang Pirena
Lintang Pirena Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah

🌐

Selanjutnya

Tutup

Nature

Analisis Faktor Geologis Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

13 Oktober 2025   21:30 Diperbarui: 13 Oktober 2025   21:34 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Sementara itu, BPBD Provinsi Jawa Tengah (2024) menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan lembaga ilmiah untuk mewujudkan sistem mitigasi terpadu. Sistem ini harus menyesuaikan diri dengan karakter budaya setempat sekaligus memanfaatkan kemajuan teknologi seismologi modern. Pendekatan tersebut menjadi jembatan antara seismologi dan kearifan lokal, sehingga upaya mitigasi bencana dapat berjalan lebih efektif, berkelanjutan, serta sesuai dengan kondisi sosial dan teknis di wilayah masing-masing.

     Dengan demikian, sinergi antara kearifan lokal dan ilmu pengetahuan modern merupakan elemen penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana gempa bumi secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Kesimpulan

     Gempa bumi di Indonesia dan Jepang menimbulkan dampak besar terhadap infrastruktur, korban jiwa, serta kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, terutama karena sifatnya yang sulit diprediksi dan letak geografis kedua negara yang rawan bencana. Pemahaman terhadap faktor geologis menjadi dasar penting dalam penyusunan strategi mitigasi yang efektif. Di sisi lain, mitos dan kepercayaan tradisional seperti Antaboga di Indonesia dan Namazu di Jepang berperan dalam membentuk kesiapsiagaan sosial masyarakat. Namun, ketergantungan berlebihan pada mitos dapat menghambat penerapan mitigasi berbasis ilmiah. 

     Oleh karena itu, diperlukan integrasi antara kearifan lokal dan ilmu pengetahuan modern dalam pendidikan dan pengelolaan bencana. Penerapan tradisi lokal, seperti penggunaan bahan bangunan lentur serta ritual peringatan dini, yang digabungkan dengan teknologi modern serta kolaborasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan lembaga ilmiah, dapat menciptakan sistem mitigasi yang berkelanjutan, dan mampu meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap gempa bumi secara komprehensif.

Daftar Pustaka

Amestiasih, T. et al. (2022). Upaya meningkatkan pengetahuan menghadapi gempa bumi melalui 

program edukasi. To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 5 No. 2, 263--271.
 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tomaega/article/view/1062

Andriani, M. D. P. (2022). Analisis respon dinamik struktur terhadap karakteristik gempa yang 

berbeda dengan metode riwayat waktu (time history). Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Civil and Planning Engineering, Bung Hatta University, Vol. 2 No. 1, 25--26.
 https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFTSP/article/view/21950

Fadlilah, S. et al. (2022). Upaya meningkatkan kesiapsiagaan karyawan menghadapi gempa 

bumi sebagai salah satu program kampus siaga bencana. To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 5 No. 2, 272--280.
 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tomaega/article/view/1063

Universitas Negeri Ambon. (2022). Penelitian mitigasi bencana gempa bumi berbasis kearifan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun