Mohon tunggu...
Stephanie Lintang Lumaris
Stephanie Lintang Lumaris Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Komunikasi Non Verbal yang Dapat Dilakukan Saat Presentasi

25 November 2020   20:19 Diperbarui: 25 November 2020   20:22 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: www.susanascher.com

Seperti yang telah kita ketahui, komunikasi non-verbal merupakan tindakan dimana kita mengungkapkan pesan yang ingin kita sampaikan bukan melalui ucapan, namun dengan gerak-gerik tubuh. Tentu komunikasi non-verbal seraca sadar maupun tidak sadar sering kita lakukan setiap saat dalam keadaan apapun. 

Contoh sederhananya dengan kita menggeleng-gelengkan kepala sebagai ganti dari mengucapkan kata "tidak". Bahkan ketika kita tersenyum pun kita telah melakukan komunikasi non-verbal. Namun, komunikasi non-verbal masih belum sepenuhnya dilakukan secara baik dalam kegiatan kita sehari-hari.

 Masih terdapat kesalahan-kesalahan non-verbal yang mungkin secara tidak disengaja kita lakukan saat sedang melalukan sesuatu, contohnya saat presentasi di kelas. Maka berikut ini kami merangkum tips-tips yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki kesalahan dalam komunikasi non-verbal saat melakukan presentasi.

  • Gerakan tubuh

Saat melakukan presentasi, sebaiknya kita hindari untuk menggerakkan bagian tubuh secara sering karena terkesan terlihat gugup. Selain itu gaya pastikan kita tidak menekuk tangan didepan dada ataupun memasukkan tangan ke kantong celana karena terkesan angkuh dan sombong. Gerakan tubuh yang baik adalah kita menghadap ke audiens dan menggerakkan tangan seolah kita mengajak audiens kita untuk berinteraksi bersama.

  • Kontak mata

Hindari menatap papan atau layar presentasi secara terus-menerus, pastikan kita melakukan kontak mata dengan audiens supaya audiens merasa bahwa mereka memiliki peran dan kita tidak terkesan berbicara dengan ruang kosong. Jangan terus-terusan kelihat teks atau layar karena dapat dianggap kita tidak menguasai materi yang sedang dipresentasikan.

  • Nada suara

Kita harus bisa mengatur nada suara kita, terlebih saat kita ingin menekankan suatu bagian tertentu. Hal ini bertujuan supaya audiens tahu apa inti pembahasan yang sedang dibicarakan. Hindari menggunakan nada yang datar karena akan membuat audiens merasa bosan dan tidak menangkap pokok pembahasannya.

  • Ekspresi

Hal ini juga merupakan hal terpenting. Kita tidak boleh melakukan presentasi dengan raut wajah yang datar ataupun terlihat marah dan sedih. Sesekali berikan senyuman kepada para audiens supaya suasana ruangan tidak abu-abu. Namun bukan berarti kita juga harus tersenyum sepanjang presentasi. Ada kalanya kita mengeluarkan raut wajah serius, semua tergantung bahasan yang sedang kita presentasikan.

  • Pakaian

Kita sebagai presenter harus tahu mana pakaian yang pantas kita gunakan dan yang kurang pantas. Hindari menggunakan pakaian-pakaian warna mencolok karena selain dapat memecahkan fokus audiens, hal ini bisa juga membuat kita berada di situasi 'faux pas' dan juga terkesan kurang menghargai. Kita dapat mengenakan kemeja atau blouse dan celana panjang sebagai presenter dalam proses perkuliahan, dan gunakan blazer atau blouse serta celana panjang saat kita menjadi presenter dalam rapat kerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun