Filsafat Pendidikan Islammenawarkan solusi yang lebih mendalam, yaitu konsep 'Tarbiyah' (pendidikan) yang berfokus pada pembentukan akhlakul karimah (akhlak mulia). Tujuan Filsafat Pendidikan Islam bukan hanya mengisi otak, tetapi juga menyucikan hati ('Tazkiyatun Nafs') dan mengarahkan perilaku. Pendidikan diarahkan untuk membentuk 'insan kamil' (manusia sempurna) yang seimbang antara:
Hubungan dengan Tuhan (Hablu minallah): Melalui iman dan ibadah.
Hubungan dengan Manusia (Hablu minannas): Melalui etika sosial, keadilan, dan kasih sayang.
Hubungan dengan Alam: Melalui tanggung jawab lingkungan.
Hal ini sangat relevan di era digital, di mana generasi muda rentan terhadap hedonisme, individualisme, dan perundungan siber. Filsafat Pendidikan Islam berfungsi sebagai benteng spiritual dan etika, menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin diri, dan tanggung jawab yang kokoh, jauh melampaui sekadar kepatuhan pada peraturan sekolah.
3. Konsep Guru dan Siswa yang Bermakna
Filsafat Pendidikan Islam memiliki pandangan khusus tentang peran pendidik dan peserta didik :
A. Konsep Pendidik (Guru)
Guru dalam Filsafat Pendidikan Islam bukan hanya penyalur informasi, tetapi 'murabbi' (pendidik), 'mu'allim' (pengajar), dan 'mu'addib' (pembentuk adab). Mereka adalah teladan yang membawa cahaya ilmu dan akhlak. Di era di mana sumber informasi tak terbatas, peran guru sebagai teladan moral dan pembimbing spiritual menjadi krusial. Guru yang berlandaskan Filsafat Pendidikan Islam akan mendidik dengan hati, memahami bahwa kesuksesan bukan hanya diukur dari nilai ujian, tetapi dari kualitas karakter siswanya.
B. Konsep Peserta Didik (Siswa)
Filsafat Pendidikan Islam memandang siswa sebagai subjek aktif yang memiliki fitrah keagamaan dan potensi akal yang perlu dikembangkan. Peserta didik adalah khalifah cilik yang sedang dipersiapkan untuk memimpin dunia. Pandangan ini mendorong metode pengajaran yang partisipatif dan membebaskan, tidak hanya menuntut kepatuhan buta, tetapi juga menumbuhkan pemikiran kritis dan kreativitas (ijtihad) untuk menyelesaikan masalah kontemporer.