Perbedaan antara kau dan aku
Seharusnya adalah sebuah kelebihan
Bukanlah kelemahan yang memisahkan
Tapi apalah daya
Ego kian meraja, tiada yang mau mereda
Kian meraja hingga tiada yang mampu melawan
Jika menurutmu cinta adalah logika. Tapi, aku berfikir cinta adalah rasa. Mungkinkah perbedaan itu yang membuat kita terpisah dan sulit menyatu kembali?
Aku dan kamu akhirnya hanya terdiam. Sama-sama tenggelam dalam angan masing-masing, hingga enggan untuk saling terbuka apalagi membicarakan bersama. Katamu, "Logika akan membawa cinta ke jalan yang semestinya." Tapi bagiku, cinta adalah kekuatan rasa terbesar dalam jiwa dan tak peduli atas apapun rintangan yang ada.
Ah, kita beda. Tidak sama. Jika terpaksa menyatu, pasti ada batin yang tersiksa. Tak usahlah dipaksa jika memang beda. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan perbedaan jika ego dapat ditaklukkan. Dan tentu perlu proses. Namun, aku tak sabar jika harus melewati proses itu.
Entahlah, apa yang terbaik. Ikuti saja alurnya, nikmati saja iramanya, dan ciptakan saja warna. Karena hidup memang sudah sepantasnya diisi dengan bermacam warna, jika tak mau dibilang buta warna.
Lina WHÂ