Mohon tunggu...
Herlina Butar
Herlina Butar Mohon Tunggu... Administrasi - LKPPI Lintas Kajian Pemerhati Pembangunan Indonesia

Cuma orang yang suka menulis saja. Mau bagus kek, jelek kek tulisannya. Yang penting menulis. Di kritik juga boleh kok. Biar tahu kekurangan....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memaafkan Ratna Sarumpaet

29 Mei 2019   05:46 Diperbarui: 29 Mei 2019   06:36 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Sidang, Ratna Berusaha Jujur

Menurut saya, sepanjang sidang berlangsung, RS berusaha membeberkan kejadian sejujur-jujurnya. RS berusaha memberikan keterangan apa adanya. Tidak mengelak, tidak menyangkal untuk membela diri dan tidak mempersulit sidang.

Walaupun RS adalah seorang aktris pemain watak, namun matanya menampilkan sorot mata lepas tanpa beban.

Menurut saya, RS hanya ingin menyampaikan bahwa bila kta di posisinya, mungkin akan melakukan hal yang sama.

Benar bahwa RS berbohong soal lebam, dan RS telah jujur mengakui kebohongannya. Kebohongannya hanya untuk menutupi siasatnya. Mestinya tidak menjadi kegaduhan pada apapun.

Saya menyadari, mungkin bila kita akan melakukan oplas, kita akan diam-diam. Kita tidak ingin orang lain mengetahui, termasuk keluarga sendiri. Lalu, jika ada yang mempertanyakan lebam karena oplas, kemungkinan mengaku lebam karena jatuh, karena alergi, karena habis dipukuli atau mengarang cerita lain supaya lain sesuai dengan kondisinya.

Saya menyayangkan telah terjadinya kebohongan RS menjadi bahan untuk menimbulkan kegaduhan oleh tokoh-tokoh publik di Indonesia.

Tokoh-tokoh publik yang kelihatan pintar, tetapi tanpa niat menelusuri informasi, tanpa niat membantu masalah pemukulannya, tanpa malu melakukan celotehan tak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi. 

Menggoreng informasi menjadi gorengan gurih, renyah dan lezat, lalu menyajikan kepada publik sehingga publik memiliki resiko penyakit jantung karena kebanyakan makan gorengan.

Para tokoh-tokoh publik yang terlibat dalam penyebaran kebohongan yang menimbulkan kegaduhan ini harus bertanggung jawab secara hukum.

Adil Katalino, Bacuramin Kasuraga, Basengat Kajubata...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun