Mohon tunggu...
Lina Lutfitri
Lina Lutfitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka bermain catur dan tertarik dengan bahasa asing, akan tetapi saya tetap mengutamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehar-hari. saya juga pecinta kopi :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Boikot Produk Zionis, Sebagai Ungkapan Tidak Setuju dengan Genosida

28 April 2024   22:15 Diperbarui: 28 April 2024   22:15 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/pin by 🇯🇴за Палестину🇯🇴💓

Pembantaian yang dilakukan secara terang-terangan oleh zionis kepada rakyat Palestina tentunya menyayat banyak hati, tetapi entah mengapa mereka seolah menutup mata dan telinga akan hal tersebut. Hal kecil yang dapat dilakukan sebagai aksi penolakan genosida adalah dengan melakukan boikot. Sebenarnya apa arti boikot? Mengapa kita harus melakukannya? 

Menurut KBBI  kata boikot merupakan verba yang bermakna menolak kerja sama. Saat ini kita dapat melakukan hal kecil yang memiliki dampak nyata. Salah satunya dengan selektif terhadap apa yang kita cari sebagai konsumen. Produk yang berafiliasi dengan zionis telah menjadi simbol pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh penguasa yang egois dan tidak berperikemanusiaan.

Mendukung atau membeli produk yang berafiliasi dengan zionis merupakan bagian dari penindasan terhadap rakyat Palestina. Namun, dengan melakukan boikot berarti kita sudah memutuskan untuk menolak dan bukan bagian dari pelanggar HAM. Menolak menjadi bagian dari pelanggar HAM dengan menghindari produk afiliasi zionis dapat menjelaskan secara langsung bahwa kita bukan bagian mereka. 

Seruan boikot sudah dimulai sejak tahun lalu oleh Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (SekJen MUI) Buya Amirsyah Tambunan ketika melakukan konferensi pers di Kantor Majelis Ulama Indonesia di Jl. Proklamasi No. 51, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (15/11).  "Saya sering mengatakan, salah satu hikmahnya (boikot produk terafiliasi dengan Zionis Israel), produk lokal, produk nasional, kita cinta produk Indonesia harus bangkit untuk kita gunakan bagi kepentingan umat dan bangsa. Dalam rangka ekonomi umat dan kedaulatan bangsa karena banyak produk lokal kita yang sangat bagus dan bisa kita gunakan," ujar Amirsyah, dikutip Kamis (16/11/2023).

Melakukan boikot juga dapat memperbaiki perekonomian bangsa karena akan fokus pada produk dalam negeri yang pastinya akan membuka lapangan pekerjaan. Akan tetapi seperti hal lainnya, permasalahan ini tentunya menciptakan dua kubu. Kubu pertama yang menyuarakan boikot karena dapat mencegah diri untuk menjadi bagian dari para zionis serta merupakan wujud toleransi dan solidaritas antar sesama muslim. 

Sesama muslim merupakan saudara dan kita harus saling menjaga satu sama lain. Islam juga menjelaskan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah termasuk bagaimana kita membelanjakan uang. Oleh karena itu, sebagai wujud teladan muslim dan rasa kemanusiaan yang tinggi produk zionis lebih baik ditinggalkan.

Kubu selanjutnya beranggapan bahwa boikot merupakan omong kosong, tidak berguna, bahkan dapat menyebabkan sumber mata pencaharian seseorang terancam. Misalnya, ketika restoran siap saji yang biasanya ramai lalu dibokikot tentunya akan mengurang jumlah pengunjung yang akan berdampak pada keefisienan pegawai yang selanjutnya akan diberlakukan PHK. Kubu ini juga beranggapan bahwa lebih baik membantu sesama warga Indonesia agar tidak kehilangan pekerjaan daripada melakukan boikot.

Sebagai serang muslim, alangkah baiknya kita berhati-hati dalam melakuakn suatu hal. Kita harus memahami dan mengetahui apa yang kita belanjakan karena pada akhirnya semua akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Menghindari produk zionis tidak akan merugikan kita, masih banyak produk dalam negeri yang tidak kalah bagus dengan produk afiliasi zionis. 

Mari membantu saudara kita di Palestina dengan melakukan hal-hal kecil, walaupun dengan melakukan boikot perjuangan kita tidak sebanding dengan mereka yang berjuang di sana. Gunakan sosial media untuk terus menyuarakan boikot, jangan sampai lupa bahwa ada saudara kita yang sedang berjuang di tanahnya sendiri. Semoga kita selalu istiqomah di jalan Allah, Aamiin..

Oleh: Lina Lutfiyah Fitri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun