Mohon tunggu...
Lina Halimatussadiyah
Lina Halimatussadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam STAI Al badar Cipulus Purwakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah dan Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

15 Oktober 2025   07:59 Diperbarui: 15 Oktober 2025   07:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan dunia pendidikan tidak pernah terlepas dari kemajuan teknologi informasi. Sejak awal peradaban manusia, kebutuhan akan pengelolaan informasi pendidikan telah menjadi hal yang penting. Di masa lalu, sistem informasi dalam pendidikan masih sederhana, ditandai dengan pencatatan manual menggunakan buku, arsip dan dokumen fisik. Meskipun cara ini efektif pada zamannya, namun sering kali menghadapi kendala seperti kehilangan data, kesalahan pencatatan dan keterbatasan akses (Suryadi, 2015).

Memasuki era komputerisasi pada pertengahan abad ke-20, sistem informasi mulai mengalami transformasi besar. Sekolah dan lembaga pendidikan mulai menggunakan komputer untuk mengelola data siswa, nilai, serta administrasi akademik. Inilah awal mula munculnya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIM-Pendidikan). Pada tahap ini, fokus utamanya adalah efisiensi bagaimana data dapat disimpan, diolah dan diakses dengan cepat tanpa banyak tenaga dan waktu. Perubahan ini menjadi tonggak awal digitalisasi pendidikan (Rahman, 2025).

Kehadiran internet di akhir abad ke-20, menjadikan sistem informasi pendidikan berkembang lebih luas. Pendidikan tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Lahirnya platform daring seperti "Learning Management System (LMS)" contohnya Moodle, Google Classroom dan Edmodo membuat proses pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan kolaboratif  (Indra Adi Budiman1, Yuyun Dwi Haryanti2, 2021).

Guru dan siswa dapat berinteraksi, berbagi materi, serta melakukan evaluasi secara daring. Di sinilah sistem informasi tidak hanya berfungsi sebagai alat administrasi, tetapi teknologi membuat proses belajar menjadi lebih fleksibel, terbuka, dan kolaboratif.

Perkembangan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI), big data dan komputasi awan (cloud computing) berlangsung pada abad ke-21, hal tersebut semakin memperkuat peran sistem informasi dalam pendidikan. Data siswa kini dapat dianalisis untuk memahami kebutuhan belajar secara individual, sehingga pendidikan menjadi lebih personal dan inklusif (Pratama et al., 2024). Sistem informasi tidak lagi hanya mengelola data, tetapi juga membantu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan adaptif bagi setiap peserta didik.

Tantangan juga sering muncul dibalik kemajuan ini. Karena tidak semua lembaga memiliki sumber daya yang memadai untuk mengimplementasikan sistem informasi secara optimal. Selain itu, kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi isu yang perlu diperhatikan (Sych et al., 2021). Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan pendidikan yang berpihak pada pemerataan akses teknologi agar manfaat sistem informasi dapat dirasakan oleh semua pihak.

Sejarah perkembangan sistem informasi dalam pendidikan, pada akhirnya menunjukkan bahwa teknologi hanyalah alat, sementara tujuan utamanya tetaplah kemanusiaan. Sistem informasi yang ideal bukan hanya yang canggih secara teknis, tetapi juga yang mampu menghadirkan keadilan, empati dan kemudahan bagi seluruh insan pendidikan. Jika dimanfaatkan dengan bijak, sistem informasi bisa menjadi jembatan menuju pendidikan yang lebih adil, terbuka dan bermakna bagi setiap orang (Rusdiana, 2014).

SIMPULAN

Sistem informasi dalam pendidikan telah berkembang dari pencatatan manual menjadi teknologi digital yang canggih. Perkembangan ini meningkatkan efisiensi dan akses terhadap pendidikan. Namun, penerapannya perlu disertai pemerataan dan kebijakan yang berorientasi pada kemanusiaan agar teknologi tidak hanya memudahkan, tetapi juga memanusiakan proses belajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun