Mohon tunggu...
Lilyanti Idris
Lilyanti Idris Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru yang suka menulis untuk menyalurkan hobi

Membaca dan menulis adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Jadikanlah kedua nya sebagai kebiasaan untuk meraih dunia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bola Tidak Salah, Jadi Salah Siapa Dong?

2 April 2023   09:35 Diperbarui: 2 April 2023   09:57 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gbr. Screen shot Facebook (dokpri)

Semua orang sebenarnya punya pertanyaan seperti ini. Jawabannya pun sudah cukup jelas bagi mereka. Tetapi masih saja dipertanyakan lagi dan lagi dengan alasan yang klise.

Saya bukan pencinta bola sejati, tetapi ada beberapa hal yang membuat pertandingan itu harus saya sukai juga. Salah satu alasannya karena saya memiliki 3 orang anak laki-laki yang mempunyai hobby yang sama. "Like father like son". Bola adalah olahraga bergengsi yang paling digemari.

Dokpri
Dokpri

Gbr. Dokumen Pribadi


Sebagai contoh perhelatan World Cup 2022 yang digelar di Qatar setahun lalu.  Halaman rumah saya menjadi tempat berkumpul untuk "nonton bareng". Dan itu pun mulai kelihatan ramai saat memasuki babak 16 besar. Bahkan pencuri saja pasti pikir-pikir untuk lewat karena suasana yang ramai tersebut. Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa pun hadir lengkap. Mulai dari jam 23 .00 WITA untuk pertandingan pertama dan pertandingan kedua kira-kira jam 05.00 WITA, setelah Shubuh.

Masalah yang timbul adalah saya harus belajar bagaimana untuk bisa tertidur dengan nyenyak, di tengah hiruk-pikuk dan teriakan. Sedangkan saya sendiri adalah pengidap low high tension atau anemia.

Dokpri
Dokpri


Biasanya saya sudah menyiapkan bekal atau keperluan mereka untuk begadang. Mulai dari air termos, kopi dan gula plus pisang atau ubi rebus sebagai camilan. Jika mereka sudah mulai mengantuk tinggal buat kopinya sendiri dan tanpa perlu membangunkan saya. Semuanya aman terkendali.

Waktu itu tim jagoan saya adalah dari negara Maroko. Mengapa saya simpati dengan tim ini karena ada beberapa pemain yang begitu menghargai ibu mereka. Seperti yang dicontohkan oleh Hakimi Ziyech. Sebelum dan sesudah pertandingan ia selalu memohon restu dari orang yang paling berjasa dihidupnya. Saya bahkan sampai membuat beberapa status di Facebook tentang dia.

Meskipun hanya sebagai juara ke 4, tetapi Maroko mampu membuktikan bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Jika kita menghargai ibu maka hidup kita akan dimuliakan.

Tetapi keadaan sekarang dunia kembali heboh dengan penolakan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20.
 Pejabat seperti Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, PDIP, sejumlah politikus, hingga organisasi masyarakat Islam ramai-ramai menolak kehadiran Timnas Israel.

Menurut informasi yang saya baca dan simak di media sosial maupun elektronik. Alasan penolakan tersebut karena keikutsertaan Israel dalam perhelatan piala dunia U-20.

Seperti yang sudah kita ketahui, Israel sedang terlibat konflik tak kunjung selesai dengan negara Palestina. Menerima timnas U-20 Israel juga dianggap sejumlah pihak sama dengan berkhianat terhadap janji Indonesia untuk selalu membela perjuangan kemerdekaan Palestina.

Bagi para pecinta bola khususnya ada pro dan kontra terhadap masalah ini. Ada yang berpendapat bahwa sesungguhnya kita sebagai bangsa yang kerdil dan tidak punya nyali.

Saya melihat dari sisi kemanusiaan, karena setiap melihat postingan yang berkaitan dengan penjajahan di Palestina hati ini teramat sakit. Menyaksikan penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara muslim di sana. Bukankah sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945, bahwa "Sesungguhnya Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.

Akhir kata saya hanyalah seorang ibu yang hanya ingin Indonesia aman dan bebas konflik. Berusaha untuk tetap menjaga kesehatan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan ini. Persoalan tentang bola biarlah menjadi pertimbangan bagi para pemangku kebijakan. Bola itu bulat, seperti bumi ini pasti ada hikmahnya dibalik semua peristiwa yang terjadi. Allah Maha Tahu, apa yang tidak kita ketahui.

Ramadhan Day, 11 1443 H
Kalabahi.           , 02 April 2023
Rabbaka Fa Kabbir...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun