Mohon tunggu...
Lilis Sintiasari
Lilis Sintiasari Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Solo Moviegoer and solo traveler

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Stop Girls! Jangan Lagi Minder sama Tubuh Kamu

27 Agustus 2021   07:49 Diperbarui: 28 Agustus 2021   18:31 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga orang perempuan yang sedang tersenyum (Sumber:pixabay/trevoykellyphotography)

Gendut = jelek
Pendek = jelek
Item = jelek
Chubby = jelek juga
Ini jelek, itu jelek, semua jelek

Kenapa sih perempuan selalu merasa dirinya kurang? "Ih kok rambut kamu bagus", "Ih kok kamu lebih putih" Jawabannya karena perempuan terlalu sibuk melihat apa yang ada di luar sana. Kalian para perempuan tentu harus tahu bahwa musuh terbesar perempuan itu bukan cowok.

Siapa musuh terbesar perempuan?

Lalu siapa? Musuh terbesar perempuan ternyata adalah sesama perempuan. Namun, jangan salah dulu ini bukan berarti perempuan yang memusuhi kalian para perempuan. Ternyata musuh terbesar perempuan adalah media massa.

Media massa merupakan musuh utama perempuan

Ketika membicarakan media massa tentu banyak sekali jenisnya. Bisa itu media cetak, media elektronik, dan masih banyak lagi jenisnya. Namun, bukan berarti jurnalisnya yang salah, karena memang media itu sendiri yang salah. 

Media massa tidak pernah berhenti memberikan gambar-gambar yang membuat para perempuan merasa kurang. Kurang putih, kurang langsing, kurang halus kulitnya, kurang ini, kurang itu, dan masih banyak lagi.

Media masa televisi

Ketika melihat iklan di televisi banyak sekali iklan tentang kecantikan perempuan yang seolah-olah kecantikan perempuan itu diukur dari kulitnya yang putih, halus, pipi tirus, banyak deh. Setiap hari, perempuan selalu disuguhkan iklan-iklan yang nggak masuk akal.

Misalnya banyak tagline dengan memakai produk ini, "wajah cerah seketika", "merawat kerusakan dengan cepat", "Lemak berkurang, tubuh ideal".

Masih banyak tagline-tagline lainnya yang mengharuskan perempuan itu putih, rambutnya bagus dan langsing dengan memakai produk tersebut. 

Namun, apakah setelah memakai produk tersebut kalian benar-benar langsung putih, rambutnya bagus, langsing? Sepertinya memang tidak, sayang sekali.

Mungkin banyak perempuan yang belum sadar bahwa model yang dipasang di iklan itu sudah tidak realistis lagi. Makanya sampai kapan pun akan merasa kurang. 

Bahkan sampai ada yang bilang "cowok maunya yang putih, langsing, ini, itu" Karena masih banyak perempuan yang menganggap di dalam dirinya gak ada yang bagus.

Padahal cowok gak menuntut perempuan itu harus cantik, tubuhnya langsing gak berlemak, bla bla bla, enggak sama sekali! 

Namun, banyak di antara perempuan yang selalu merasa dirinya kurang "Aduh aku kok gendutan ya", "Aduh kok muka aku bulet banget ya"

Akan selalu ada pasarannya

Ingat girls, selalu ada pasarannya, akan tetap ada pasarannya. Namun, dengan catatan kalau kalian keluar dan bermain. 

Kalau kerjaan kalian hanya diam saja di kantor, di kampus, di kamar saja, gak akan ada yang melihat kalian. Makanya sampai kapan pun kalian akan merasa kurang.

Sayangnya masih banyak perempuan yang belum mengetahui apa yang lebih di dalam dirinya. Menghargai dan mencintai apa yang ada di dalam diri sendiri. Namun, masih banyak perempuan yang belum melakukan itu.

Coba deh kalian bangun pagi, mandi, dan berdiri depan cermin, apa yang kalian lihat? "Hmm aku cantik juga ya" Ada beberapa perempuan yang seperti ini. 

Namun, mayoritasnya tidak seperti itu. Masih banyak perempuan yang merasa dirinya kurang, merasa dirinya tidak berharga, dihina lagi sama diri sendiri.

Ternyata, bukan cowok yang mempersulit kalian sehingga sulit didekati dan lain-lain. Justru perempuan itu sendiri yang mempersulit diri sendiri dan menyakiti diri sendiri. 

Karena masih banyak perempuan merasa dirinya tidak berharga. Jadi, mulai sekarang cintai dan hargai diri sendiri untuk kalian para perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun