Di era digital saat ini, penggunaan perangkat seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, layaknya pakaian yang selalu melekat. Tanpa disadari, banyak orang larut dalam dunia digital hingga rela berlama-lama dalam posisi menunduk saat menggunakan gadget.Â
Kebiasaan menunduk dalam waktu lama ini dapat memicu terjadinya Gadget Neck Syndrome. Mengutip dari Tribunnews, istilah ini merujuk pada keluhan nyeri di area leher atau tengkuk yang disebabkan oleh postur tubuh yang tidak tepat saat menggunakan perangkat gadget.
Apa Itu Gadget Neck?
Gadget neck atau text neck adalah istilah medis yang menggambarkan tekanan berlebih pada leher dan tulang belakang bagian atas akibat posisi kepala yang terlalu condong ke depan saat menggunakan perangkat elektronik.Â
Dalam posisi normal, kepala manusia memiliki berat sekitar 4--5 kilogram. Namun, saat kepala menunduk dengan sudut 45 derajat, beban tersebut dapat meningkat hingga 20 kilogram, memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang dan jaringan sekitarnya.
Dampak Gadget Neck terhadap Postur Tubuh
Jika dibiarkan tanpa koreksi, gadget neck dapat menyebabkan perubahan permanen pada postur tubuh. Bahu bisa menjadi membulat, punggung atas melengkung, dan leher kehilangan kelengkungan alaminya.Â
Dalam jangka panjang, kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan degeneratif pada tulang belakang, seperti herniasi diskus dan radikulopati (penekanan pada saraf).
Selain masalah struktural, gadget neck juga berpotensi mengganggu keseimbangan tubuh, menurunkan fleksibilitas, hingga memperburuk fungsi pernapasan akibat posisi tubuh yang tidak optimal.
Gejala yang Perlu Diwaspadai