Mohon tunggu...
lilis herawati
lilis herawati Mohon Tunggu... Guru - guru ( Literasi ilmu dan menambah persahabatan)

Pengalaman adalah guru yang paling baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Retak

7 Desember 2022   13:45 Diperbarui: 21 Desember 2022   08:47 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak disangka dalam acara selamatan tetangga sebelah rumah,  bertemu dengan siswa yang lulus 9 tahun yang lalu,  artinya sekarang ia berumur 30 tahun. Basa basi yang keluar sebagai seorang guru seperti seorang ibu kepada anaknya.  Menanyakan sudah menikah dan punya anak berapa?. Jawaban yang keluar , sungguh sangat mencengangkan bahwa ia takut untuk menikah, karena 80 persen teman-temannya yang seangkatan sudah menikah dan sudah bercerai lagi. Begitu juga pengalaman dengan tetangga orang tua sendiri,  menemukan suatu peristiwa yang sangat menyedihkan yaitu terjadinya perceraian setelah usia pernikahan selama lebih dari 30 tahun. Pengalaman di sekolah ketika menghadapi siswa-siswa bermasalah,   rata-rata mereka memiliki latar belakang dengan orang tua yang sudah bercerai atau sedang menjalani proses perceraian.

Setelah saya cek di google ternyata perceraian di Indonesia sangat pesat peningkatannya yaitu sebanyak 53 persen di tahun 2021 jika dibandingkan dengan 2020.

Sebagai manusia memang kita memiliki berbagai permasalahan yang berbeda namun hendaknya dapat berpikir lebih jernih dan bijaksana dalam memutuskan perpisahan/perceraian,  karena masa depan bangsa ini akan segera beralih ke tangan generasi selanjutnya. Jika secara psikologis kondisi generasi selanjutnya ini belum selesai dengan dirinya sendiri,  bagaimana mereka dapat mengurus bangsa yang memiliki berbagai macam masalah. Oleh karena itu para orang tua di era ini hendaknya dapat memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya secara lahir maupun batin.  Menanamkan karakter yang baik dari rumah tangga masing-masing agar dapat menjadi manusia yang memiliki kepribadian sebagai generasi yang dapat diandalkan di masa yang akan datang.

Para orang tua juga  dapat memberi contoh kepada anak-anaknya tentang memberikan penyelesaian masalah yang baik,  agar mereka dapat melihat bahwa meskipun kehidupan di dunia ini mengalami berbagai macam cobaan namun tetap dapat menjadi keluarga yang utuh,  bahkan setelah berlalunya cobaan itu,  kehidupan keluarga menjadi lebih kokoh dan kuat.

Jikapun memang harus memiliki keluarga yang tidak utuh, maka kehadiran orang tua untuk memberikan pengertian dan pemahaman bagi anak-anaknya mengenai keputusan perpisahan orang tua secara bijaksana.

Penyuluhan mengenai kehidupan berkeluarga dapat ditingkatkan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta bahkan lembaga swadaya masyarakat,  agar pengetahuan mengenai lembaga pernikahan yang sakral dapat ditingkatkan sehingga cita-cita kokohnya sebagai keluarga dan bangsa dapat tercapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun