PLN (Perusahaan Listrik Negara) meluncurkan Gerakan Konversi 1 Juta Kompor Elpiji ke Kompor Induksi  pada peringatan hari listrik nasional ke-75.Â
PLN ingin mengajak masyarakat luas meninggalkan kompor gas dan beralih ke kompor induksi/kompor listrik (finance.detik.com, 27/10/2020).
Dalam rangka mewujudkan target konversi ke kompor listrik, PLN telah menggandeng 3 vendor produsen kompor listrik. PLN juga telah bekerjasama dengan BTN (Bank Tabungan Negara) demi menyasar perumahan-perumahan yang akan dibangun.Â
Selain itu, Â PLN juga melakukan koordinasi dengan berbagai asosiasi perumahan (kontan.co.id, 20/01/2021).
PLN menyebutkan bahwa program konversi kompor gas ke kompor listrik ini dilakukan untuk mengurangi beban APBN berupa subsidi yang diberikan oleh negara terhadap masyarakat pengguna LPG (Liquid Petroleum Gas).Â
Selain itu, hal ini juga dilakukan agar jumlah konsumen listrik PLN meningkat. Karena selama ini, PLN masih mengalami surplus pasokan energi listrik akibat mega proyek pembangkit listrik 35.000 MW yang dimulai sejak 2015.
Jika pemerintah tidak mengupayakan untuk mengoptimalkan penyerapan energi listrik yang diproyeksikan akan surplus 50% jika proyek pembangkit listrik 35.000 MW ini rampung, maka beban yang ditanggung oleh PLN akan semakin berat.
Hal ini disebabkan karena skema PPA (Power Purchase Agreement) ketika membangun mega proyek 35.000 MW ini, lebih berpihak kepada swasta.Â
Meskipun terdapat surplus energi listrik, PLN harus tetap membayar harga jual listrik kepada investor swasta sebagaimana yang telah disepakati.
Oleh karena itu, menjadi wajar, jika pemerintah mencanangkan berbagai program untuk menyerap energi listrik yang surplus sejak 2017 ini.