Mohon tunggu...
Lilik Solekah
Lilik Solekah Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Saya ibu dua anak, yang mengabdi pada suami dan orangtua. Keinginan tertinggi berkumpul dengan orang tua, saudara, anak-anak, cucu cicit kakek nenek di surga dan bertetanga dengan Rosulullah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Hari Buruh, Kapan Buruh Sejahtera?

1 Mei 2024   15:43 Diperbarui: 1 Mei 2024   15:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Lilik Solekah, SHI. ( Ibu Peduli Generasi)

Peringatan hari buruh 2024, dengan tema "Social Justice and Decent Work for All".  Peringatan buruh internasional ini sudah bertahun tahun dilaksanakan dan kini terjadi di tengah berbagai problem buruh, mulai dari upah yang rendah, kerja yang tak layak, hingga maraknya  PHK dan sempitnya lapangan kerja, yang membuat nasib buruh semakin terpuruk.

Persoalan buruh ini akan terus ada dan langgeng selama diterapkan sistem kapitalisme, yang menganggap buruh hanya sebagai faktor produksi. Sedangkan nasib buruh tergantung pada Perusahaan, sementara tidak ada jaminan dari negara karena negara hanya  berperan sebagai regulator dan penengah antara buruh dan perusahaan.

berbeda halnya dengan Islam yang memandang buruh adalah bagian rakyat sehingga negara bertanggung jawab untuk memastikan kesejahteraannya sebagaimana negara bertanggung jawab atas seluruh umat yang berada dalam naungan nya. Baik itu muslim maupun non muslim, laki -laki dan perempuan tidak ada bedanya.

Negara memiliki mekanisme ideal melalui penerapan sistem Islam kaffah dalam semua bidang kehidupan, yang menjamin nasib buruh dan juga keberlangsungan Perusahaan sehingga menguntungkan semua pihak. 

Islam menentukan Upah dalam akad kerja berdasarkan keridhaan.  Islam juga memiliki standar upah yang ditentukan oleh khubara',  sesuai manfaat yang diberikan oleh pekerja, lama bekerja, jenis pekerjaan dll. 

Maka tiada sistem yang bisa benar benar mensejahterakan buruh selain sistem Islam. Sehingga mari kita campakkan sistem sekuler dan kembali pada sistem yang diridhoi Illahi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun