Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dua Bulan Penantian yang Sia-sia

18 Agustus 2019   05:01 Diperbarui: 19 Agustus 2019   07:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dokumentasi pribadi

Telah dua bulan berjalan
sejak Budi menunjuk sepasang sepatu idaman
"Sabarlah hingga dua bulan mendatang!" berkata ayahnya

Budi pun menebal-nebalkan muka
Tetap dikenakannya sepatu yang menganga
hingga debu dan kerikil leluasa menyapa telapak kakinya

Empat kali sudah ia mengunjungi tukang sol di bawah pohon angsana
Bahkan lelaki tua itu sebenarnya sudah tak tega
menusuk-nusukkan lagi jarum jahitnya

Dan kini tiba musim potongan harga di bulan merdeka
Bergegas ayah dan anak menuju toko usai mengikuti upacara
dengan muka berseri-seri penuh asa

Namun dalam sekejap harapan berganti kecewa
Uang di kantong tetap tak mampu membayar sepatu setengah harga
sebab sebelumnya telah dikali dua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun