Saya tetap melihat ada beberapa peran buku yang tak bisa digantikan oleh bacaan-bacaan daring. Inilah beberapa alasan mengapa buku cetak tidak akan hilang dari peredaran meskipun buku elektronik semakin merajalela.
Pertama, terkait bentuk fisik buku cetak. Tampilan fisik buku merupakan hiasan yang sangat indah, dan e-book belum bisa berfungsi seperti itu. Saya lebih suka memandangi tumpukan buku di rak atau bahkan serakan buku di lantai ketimbang deretan guci atau warna-warni bunga-bunga plastik.
Peran yang kedua terjadi karena buku menampakkan wujud nyata kecintaan akan ilmu, khususnya bagi anak-anak kami. Dengan melihat langsung adanya tumpukan buku dan menyaksikan bapak dan ibunya membaca buku, mudah-mudahan bisa lebih meyakinkan anak-anak akan pentingnya membaca. Sebab membaca di layar gawai mungkin masih menimbulkan pertanyaan, jangan-jangan main gim atau chatting.
Yang ketiga bersifat sentimentil. Buku-buku yang menghiasi rak di rumah kami memiliki sejarah yang cukup panjang dan memori kami tak mudah melupakannya. Memandangi atau memegang buku-buku yang kami dapatkan bertahun-tahun yang lalu, menyembulkan ingatan saya akan kenangan bagaimana kami memperoleh buku-buku itu. Dan mereka telah memberikan cukup banyak manfaat bagi kehidupan kami.
Referensi:
Dr. Aidh al-Qarni, "La Tahzan", Qisthi Press.