Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menakar Kiprah Kepenulisan di Kompasiana

30 Januari 2019   17:27 Diperbarui: 31 Januari 2019   07:38 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah berkarya di bagian statistik dan data dalam kurun waktu yang cukup lama. Salah satu tugas saya di sana adalah mengumpulkan dan menganalisa angka-angka. Saya menemukan sebuah keasyikan tersendiri saat tenggelam dalam tumpukan data.

Sebuah kepuasan batin akan saya dapatkan ketika bisa menyajikan hasil analisa data atas suatu program atau peristiwa. Hiasan berupa grafik dan gambar-gambar lainnya sering saya bubuhkan sebagai pelengkap laporan biar sedap dipandang mata.

Sudah cukup lama saya tinggalkan bidang analisa data. Namun kebiasaan mengutak-atik angka belum sirna dari pikiran saya. Kecenderungan untuk mengolah data yang tersaji di depan mata tetap selalu mengiringi perjalanan karir saya, di departemen mana pun saya ditugaskan.

Kini, ketika sedang tidak menemukan data yang bisa saya olah sedemikian rupa, saya melirik Kompasiana. Saya pikir di sana banyak tersedia data yang mungkin bisa saya mainkan untuk menghilangkan dahaga.

Senyampang masih berada di bulan Januari, waktunya banyak orang dan lembaga melakukan evaluasi, saya akan mencoba mengulas kiprah saya di Kompasiana. Hingga 31 Desember 2018, saya resmi menjadi member alias anggota Kompasiana selama sembilan bulan kurang empat hari. Jika diibaratkan seorang ibu yang mengandung, maka 14 hari lagi saya akan melahirkan bayi.

Kecenderungan sebagai Seorang Generalis

 Saya pernah merambah 12 kategori artikel di Kompasiana selama tahun 2018 lalu. Artikel saya paling banyak nongkrong di kategori humaniora. Melihat cukup banyaknya kategori yang pernah saya singgahi serta persentase jumlah artikel di kategori paling dominan yang hanya 29%, maka saya berkesimpulan bahwa saya cenderung merambah dunia kepenulisan selaku seorang generalis. Saya tidak memiliki kecenderungan yang kuat pada satu bidang bahasan tertentu.

Kategori-kategori artikel di Kompasiana yang pernah saya singgahi|Dokumentasi pribadi
Kategori-kategori artikel di Kompasiana yang pernah saya singgahi|Dokumentasi pribadi
Kondisi ini tentu saja berdampak pada kualitas tulisan-tulisan yang saya hasilkan. Tidak fokusnya saya pada suatu bidang tertentu menimbulkan tingkat kedalaman analisis yang sangat kurang. Selain tentu saja usia kiprah saya di Kompasiana serta kemampuan menulis saya yang memang sedang dalam tahap pembelajaran.

Konsistensi yang Belum Teruji

Konsistensi menulis saya di Kompasiana bisa ditilik pada grafik di bawah ini.

Jumlah artikel yang saya tayangkan tahun 2018|Dokumentasi pribadi
Jumlah artikel yang saya tayangkan tahun 2018|Dokumentasi pribadi
Secara umum, jumlah tulisan yang paling banyak saya tayangkan hanya sepuluh artikel per bulan. Jumlah yang sangat minim. Tayangan artikel terbanyak saya terjadi pada bulan Desember. Periode Juli hingga Oktober merupakan masa-masa paceklik bagi saya. Pada periode tersebut, saya hanya mampu menerbitkan paling banyak lima artikel per bulan. Bahkan di bulan Agustus dan Oktober, saya hanya mampu menayangkan masing-masing tiga artikel.

Secara keseluruhan, saya baru membukukan rata-rata 6,22 artikel per bulan. Jika dihitung secara harian, maka produktivitas saya hanya 0,02 artikel per hari. Dengan kata lain, saya hanya menghasilkan satu artikel tiap 4,84 hari. Masih amat jauh dari harapan.

Angka ini belum mendekati angan-angan saya menayangkan minimal dua artikel per minggu di tahun 2018 lalu. Bagaimana jika dibandingkan dengan Kompasianer yang lain? Tolong jangan lakukan itu, karena hanya membikin saya malu.

Sebuah potret produktivitas yang sangat menyedihkan.

Bagaimana dengan Kualitas?

Saya menggunakan penilaian "dewan admin" Kompasiana sebagai barometer untuk mengukur kualitas tulisan Kompasianer. Terdapat tiga predikat yang disematkan oleh para pengambil keputusan tayangan Kompasiana itu bagi setiap tulisan yang nongol di Kompasiana. Urutannya dari yang terendah hingga tertinggi adalah tidak ada predikat (saya menyebutnya "biasa"), artikel pilihan dan artikel utama.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokpri. Jumlah artikel saya menurut predikat yang disematkan admin Kompasiana

Pada awal saya bergabung dan mulai menulis, artikel berpredikat biasa cukup banyak. Perlahan-lahan jumlah artikel yang tidak diberi nilai oleh admin semakin berkurang. Namun pada akhir tahun, angkanya justru meningkat lagi.

Untuk artikel yang berpredikat pilihan, pada awal bergabung di Kompasiana, lumayan tinggi. Namun bulan-bulan berikutnya agak menurun dan pada tiga bulan terakhir naik lagi.

Sementara itu, grafik artikel utama yang saya hasilkan tergambar semacam pegunungan. Sejak awal masuk Kompasiana hingga berakhir di Desember selalu naik turun.

Konsistensi yang jauh panggang dari api.

Tingkat Keterbacaan

Ukuran lain yang bisa menggambarkan posisi seorang Kompasianer adalah tingkat keterbacaan artikel alias pageviews. Tingkat keterbacaan tulisan-tulisan saya tersaji dalam tabel berikut ini.

Daftar artikel saya menurut pageviews|Dokumentasi pribadi
Daftar artikel saya menurut pageviews|Dokumentasi pribadi
Rata-rata tingkat keterbacaan artikel-artikel saya secara keseluruhan sebanyak 809 kali dibaca per artikel.  Jumlah keterbacaan terendah pada sebuah artikel yang saya tayangkan sebanyak 237 kali dan yang tertinggi 3.896 kali. Angka-angka yang tidak besar tentunya. Apalagi angka-angka ini menggunakan ukuran keterbacaan versi lama Kompasiana. Realitasnya, jika menggunakan metode Google Analytics, sudah pasti jauh sekali di bawah angka ini.

Rata-rata tingkat keterbacaan artikel saya menurut kategori artikel|Dokumentasi pribadi
Rata-rata tingkat keterbacaan artikel saya menurut kategori artikel|Dokumentasi pribadi
Artikel dengan jumlah dibaca tinggi---untuk ukuran saya--terjadi pada beberapa kategori. Tidak ada bidang tertentu yang mendominasi. Sementara itu, tulisan-tulisan dengan tingkat keterbacaan rendah didominasi oleh artikel berkategori fiksi, dalam hal ini cerpen dan puisi. Dari sepuluh artikel dengan keterbacaan terendah, enam di antaranya tulisan berkategori cerpen dan puisi.

Angka-angka itu semakin menunjukkan bahwa saya cenderung seorang generalis dan tidak terpaku pada satu bidang penulisan saja. Dan meskipun saya tidak piawai merangkai kata membentuk sebuah cerpen atau puisi, tetapi saya tetap memaksakan diri untuk melakukannya.

Adakalanya tebersit rasa ragu untuk menulis materi yang jelas-jelas saya tak mampu. Namun apa daya, sering kali faktor kemampuan harus terkapar jika berhadapan dengan besarnya nafsu.

Posisi Saya di Kompasiana

 

Dokpri. Perbandingan tulisan saya dengan Kompasiana secara keseluruhan Catatan: angka-angka Kompasiana menggunakan data per Desember 2017 Sumber data: kompasiana.com
Dokpri. Perbandingan tulisan saya dengan Kompasiana secara keseluruhan Catatan: angka-angka Kompasiana menggunakan data per Desember 2017 Sumber data: kompasiana.com

Tabel di atas menunjukkan posisi akun liliek pur yang demikian kecil di jagat Kompasiana. Jumlah konten yang saya hasilkan nyaris 0% dibandingkan seluruh Kompasianer yang berkiprah di sana.

Jika disandingkan dengan anggota Kompasiana secara keseluruhan, angka yang saya bukukan sedikit di atas rata-rata. Lumayan. Dengan rerata 300 konten per hari dan jumlah anggota sebanyak 355 ribu orang, maka rerata jumlah tulisan tertayang di Kompasiana sebanyak 0,001 artikel per orang per hari. Sementara saya bisa menayangkan 0,21 artikel per hari.

Namun angka ini belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Di antara 355 ribu anggota, entah berapa orang yang tidak menghasilkan karya. Jika hanya diperhitungkan Kompasianer yang aktif, bisa jadi posisi saya di bawah rata-rata.

Urusan pageviews atau tingkat keterbacaan pun setali tiga uang. Dalam jagat Kompasiana, para Kompasianer telah membukukan 26 juta pagevews selama tahun 2017. Sementara itu, saya hanya menghasilkan 5.035 atau 0,02% dibandingkan pageviews Kompasiana secara keseluruhan.

Angka-angka yang saya tampilkan tentu tidak presisi. Namun mudah-mudahan bilangan itu bisa menggambarkan kondisi riil sebagai bahan evaluasi.

Pesan Moral

Berdasarkan hasil evaluasi atas tulisan-tulisan yang telah saya tayangkan di Kompasiana, ada satu pesan moral bagi diri saya. Di jagat Kompasiana, peran saya sangat kecil dan sederhana. Baik dilihat pada sisi kuantitas maupun kualitas, saya ibarat sebutir debu yang diterbangkan angin, melayang-layang di angkasa dan sesekali hinggap di lapak Kompasiana.

Dengan kondisi yang demikian, maka saya perlu banyak belajar dari Kompasiana dan para Kompasianer yang ada di dalamnya. Dan tentu juga menimba ilmu dari sumur-sumur pengetahuan yang lainnya. Saya pun perlu melatih diri lebih giat lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun