Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tapa Pendhem, Pentas Teater di Tengah Hujan

5 Desember 2020   19:23 Diperbarui: 5 Desember 2020   19:30 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pementasan Tapa Pendhem di Misbar Purbalingga, Rabu (2/12)/Dok: Misbar Purbalingga

Sosok Sarkem dihadirkan dalam 'Tapa Pendhem' dengan perannya yang cerewet, genit, peduli dengan sahabatnya 'Sri' dan menaruh hati pada sosok lelaki yang bernama Wlingi. Menjadi Sarkem bukanlah hal yang mudah apalagi harus menjadi seseorang yang cerewet dan genit.

Butuh latihan ekstra untuk benar-benar bisa masuk dalam karakter Sarkem yang diinginkan oleh penulis naskah. Sarkem ini juga bukan pemeran utama dalam 'Tapa Pendhem', Sarkem hanyalah pemeran pendukung untuk menjadikan karya yang akan ditampilkan lebih hidup dan kekinian.

Lebih dari 10 kali proses latihan untuk menemukan karakter Sarkem yang diinginkan. Tata panggung yang harus dikuasai dan juga gerak gerik Sarkem sesuai dengan karakternya yang centil dan genit.

Pementasan Tapa Pendhem di Misbar Purbalingga, Rabu (2/12)/Dok: Misbar Purbalingga
Pementasan Tapa Pendhem di Misbar Purbalingga, Rabu (2/12)/Dok: Misbar Purbalingga

Awalnya ragu, hingga akhirnya memberanikan diri untuk menyesuaikan karakter yang diharapkan, apalagi ekspresi yang harus dikeluarkan pun harus maksimal agar tidak mengecewakan. Belum lagi ditambah dengan gerakan penunjang dialog untuk lebih menghidupkan suasana. Butuh mental dan rasa percaya diri yang luar biasa agar tidak setengah-setengah dalam menampilkan.

Dinamika proses latihan pun terjadi namun ternyata semua bisa dihadapi karena tidak mungkin ditunda lagi. Bahkan sempat memunculkan opsi menyesuaikan naskah dengan pemain yang ada tapi ternyata tidak jadi karena semangat yang luar biasa dari para pemain.

Mereka yang berasal dari pelajar, mahasiswa, pegawai, guru hingga kepala sekolah ternyata bisa dipadu-padankan pemikirannya. Waktu untuk proses latihan pun menyesuaikan dengan kondisi semuanya hingga akhirnya berlatih hingga larut malam pun menjadi hal yang biasa.

Sampailah pada penghujung latihan dan persiapan untuk pementasan dimana proses latihan yang telah dijalankan diaplikasikan. Pendamping kelompok yang luar biasa sebut saja Mas Gustav, Mas Lupus dan Mas Gilang yang dengan sabar membimbing hingga pementasan.

Hari itu 1 Desember 2020, gladi pementasan pun dilaksanakan namun sayang hujan besar dan membuat panggung Misbar Purbalingga basah dan tergenang. Proses gladi pun tidak maksimal karena hujan tak kunjung henti hingga proses gladi selesai.

Pementasan Tapa Pendhem di Misbar Purbalingga, Rabu (2/12)/Dok: Misbar Purbalingga
Pementasan Tapa Pendhem di Misbar Purbalingga, Rabu (2/12)/Dok: Misbar Purbalingga

Ada ketakutan bagaimana nanti ketika hari pementasan tiba hujan besar yang tak kunjung berhenti. Akankah ditunda atau justru tetap dilaksanakan. Dan apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan pun terjadi, hujan mengguyur Kota Purbalingga dari sore hingga tengah malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun