Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Puncak Sendaren, Keselarasan Alam yang Memikat Hati

4 Juli 2020   19:17 Diperbarui: 4 Juli 2020   22:26 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Kalendra di Puncak Sendaren, Desa Panusupan/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Setelah kendaraan terparkir dengan rapi, masih harus melanjutkan perjalanan untuk bisa sampai ke puncak melewati jalan berbatu dan menanjak. Kurang lebih 20 menit untuk bisa sampai ke Puncak Sendaren.

Sepanjang perjalanan menuju Puncak Sendaren, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan alam yang memukau, pepohonan cengkeh yang tertanam rapi di lereng-lereng bukit, tanaman kapulaga yang berada diantara pepohonan, juga curug kecil yang membelah hutan dan airnya dimanfaatkan oleh penduduk sekitar dengan menggunakan selang.

Adapula mata air yang keluar dari bebatuan yang berada di pinggir jalan, sehingga memudahkan pengunjung bagi yang ingin membasuh muka atau sekadar untuk mencuci tangan. Bagi yang lelah mereka juga dapat beristirahat di bebatuan besar yang ada di pinggir jalan dengan menikmati suguhan pemandangan Purbalingga dari atas.

Perjalanan Menuju Puncak Sendaren/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Perjalanan Menuju Puncak Sendaren/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Udara yang begitu sejuk, aroma cengkeh yang kuat dan kapulaga yang dipanen oleh penduduk sekitar menambah suasana pedesaan di lereng perbukitan. Saat perjalanan pun tidak sedikit penduduk desa yang turun dari atas bukit membawa hasil panen atau rerumputan untuk pakan ternak.

Setelah beberapa kali melewati tanjakan yang cukup tajam dan tanah berbatu yang berdebu sampailah pada tanah yang begitu luas bertuliskan Puncak Sendaren di pinggir tebing. Berhiaskan patung kuda dan bebatuan besar yang tertata rapi sebagai salah satu spot foto yang bisa dinikmati pengunjung.

Tidak hanya itu, setelah puas mengabadikan momen di Puncak Sendaren bisa kembali melanjutkan perjalanan melewati jalan menanjak menuju puncak. Jalanan berbatu di pinggir tebing dengan bambu sebagai pegangan sampai menemukan bangunan rumah berdindingkan bambu dan beratapkan jerami.

Bagi mereka yang ingin sekedar melepas lelah atau menikmati seduhan kopi sendaren bisa duduk sejenak di bangku kayu yang tersedia. Adapun makanan ringan yang dijual dan mendoan khas sendaren.

Undak-undakan menuju Jembatan Kalendra/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Undak-undakan menuju Jembatan Kalendra/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Perjalanan masih belum usai, masih ada spot menarik lainnya yang wajib didatangi. Berjalanan menaiki undak-undakan tanah dengan bambu diujungnya menuju Jembatan Kalendra atau Igir Sarangan.

Di Jembatan Kalendra yang terbuat dari besi di atas ketinggian, pengunjung bisa berfoto di atas Puncak Sendaren dengan background alam yang luas membentang. Berfoto di Jembatan Kalendra pun pengunjung harus tetap berhati-hati, pengunjung yang ingin meniki jembatan tersebut pun dibatasi kapasitasnya dan juga waktunya agar yang lain pun bisa menikmatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun