Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

FGS, Lestarikan Tradisi Budaya Lokal

9 Januari 2019   11:58 Diperbarui: 9 Januari 2019   12:03 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengambil mata air tuk sikopyah

Masihkah ada yang belum mengenal apa itu FGS? Yups, FGS merupakan kependekan dari Festival Gunung Slamet. FGS ini mulai rutin dilaksanakan setiap tahunnya sejak tahun 2015 silam. Jadi di Tahun 2018 lalu merupakan FGS yang ke empat kalinya.

Bagi yang ingin menyaksikan FGS bisa langsung menuju ke Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga sesuai dengan jadwal acaranya. Tapi buat kalian yang memang punya rencana untuk berwisata bisa kok mengunjungi Desa Serang karena walaupun tidak ada event FGS, di desa ini banyak sekali dijumpai objek wisata, lho. Penasaran? Langung deh cusss ke sana.

Ada berbagai rangkaian menarik yang memeriahkan gelaran FGS ini. Salah satu acara yang selalu dinanti-nantikan dan menjadi rutinitas setiap tahunnya yakni Prosesi Pengambilan Air Tuk Sikopyah. Ada yang unik dari pengambilan mata air ini, dimana air ini diambil langsung dari mata air sikopyah yang berlokasi di lereng Gunung Slamet. Pengambil mata air ini sendiri merupakan warga Desa Serang.

Diambilnya pun tidak semata-mata menggunakan gayung, maupun ember tapi menggunakan lodong (itu lho bambu yang berukuran besar yang bisa diisi dengan air). Belum lagi mereka harus berjalan kaki untuk menuju lokasi pengambilan mata air tuk sikopyah. Kemudian para pembawa lodong ini harus kembali berjalan kaki dengan membawa lodong di tangannya menuju Lembah Asri Desa Serang.

Oh iya, di FGS tidak hanya pengambilan mata air tuk sikopyah saja lho. Ada beragam kegiatan yang bisa dinikmati oleh para wisatawan dan tentunya bisa memikat hati wisatawan. Sebagai kegiatan pembuka FGS IV diadakan Pawai Taaruf dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang 100 meter yang dibawa oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU Desa Serang.

Kemudian, Ritual Pengambilan Air Tuk Sikopyah, dilanjutkan dengan pembagian air tuk sikopyah bagi masyarakat desa setempat. Kegiatan masih berlanjut ada Pawai Budaya, Berebut Gunungan hasil Bumi, Makan Takir Bareng dan yang gak kalah ramainya Perang Tomat. Tahu gak, kalau tomat yang disediakan kurang lebih ada 1,5 kuintal yang sudah dibeli panitia kepada petani tomat setempat lima hari sebelum pelaksanaan. Kebayang kan gimana bau-baunya khas banget pokoknya.

Dan terakhir, wisatawan FGS IV ini dihibur lho sama artis ibu kota pelantun lagu "Sempurna". Coba tebak? Yesss, Andra and The Backbone. Mamas Andra dan kawan-kawannya ini mampu menghipnotis pengunjung FGS lho dengan lantunan lagu-lagunya pada acara Jazz Kabut Lembut. Acara Jazz Kabut Lembut ini dilaksanakan pada malam hari sebagai puncak acara FGS tentunya dengan ditemani kabut lembut dan hawa dingin khas Desa Serang.

Plt Bupati Purbalingga berfoto bersama masyarakat Desa Serang
Plt Bupati Purbalingga berfoto bersama masyarakat Desa Serang
FGS Event Budaya, Angkat Citra Pariwisata Purbalingga

Rupanya, event FGS ini mendapatkan respon yang positif dari Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. Menurutnya kegiatan FGS ini merupakan salah satu event budaya yang memiliki potensi yang luar biasa bagi Kabupaten Purbalingga. Karena kegiatan ini mampu mengangkat citra pariwisata Purbalingga dan tentunya citra pariwisata Desa Serang.

"Tentunya kegiatan ini mempunyai bermacam manfaat yang bisa meningkatkan silaturahmi, ukhuwah perseduluran sekaligus kekompakan sehingga nantinya warga masyarakat ke depan agar senantiasa guyub rukun," kata Tiwi saat menghadiri rangkaian kegiatan FGS IV.

Oleh karena itu, Tiwi menginginkan di tahun mendatang kegiatan FGS bisa menjadi event nasional yang masuk dalam daftar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI. Tentu ini menjadi PR bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk bisa memunculkan potensi yang ada dengan mengemasnya dalam berbagai event.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun