Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitigasi Penyebaran Cacar Monyet

5 Agustus 2022   11:35 Diperbarui: 5 Agustus 2022   11:52 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mitigasi Penyebaran Cacar Monyet. (Sumber: www.freepik.com

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Kamis, 4 Agustus 2022, WHO melansir ada 83 negara dan 23.351 laboratorium melaporkan kasus cacar monyet.

Sementara, menurut Kementerian Kesehatan, di Indonesia belum ada kasus cacar monyet.

***

Tidak tahu apa yang dihadapi, maka tidak tahu bagaimana mengatasinya.

Untuk itu, mari kita berkenalan dengan cacar monyet atau monkeypox.

Hal pertama yang patut kita syukuri, sekalipun penyakit ini merupakan isu kesehatan yang serius, tetapi cacar monyet tidak mematikan.

Apa itu Cacar Monyet?

Cacar monyet termasuk keluarga cacar pada umumnya. Dr. Thomas Yadegar dari Sinai Tarzana Medical Center mengatakan bahwa seiring waktu, infeksi ini akan sembuh sendiri. 

Penyakit cacar monyet ditemukan tahun 1958. Para peneliti monyet mendapati sekumpulan monyet terkena cacar. Dan monyet-monyet itu menularkan pada manusia lewat kontak langsung.

Penderita cacar monyet akan merasakan tubuhnya sakit dan tidak nyaman. Tetapi setelah 2 atau 4 minggu, cacar monyet akan hilang. 

Kasus cacar monyet pada anak-anak atau orang dewasa yang memiliki penyakit bawaan akan mengalami kondisi yang lebih parah. Bahkan ada yang perlu perawatan di rumah sakit.

Letak bahaya penyakit cacar monyet, yaitu pada kemampuannya merusak otak, mata, dan paru-paru.

Gejala-gejala cacar monyet

  • Ruam atau benjolan di kulit yang berisi air atau nanah di seluruh tubuh, seperti muka, alat kelamin, mulut, tangan, kaki, dada, bahkan anus.
  • Demam, sakit kepala, dan menggigil.
  • Gejala infeksi saluran pernafasan atas, seperti radang tenggorokan, batuk, flu, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Badan pegal-pegal

Apakah Cacar Monyet Menular?

Cacar monyet tidak menular jika:

  • Kita melakukan percakapan dengan penderita.
  • Kita dan seorang penderita berpapasan di jalan.
  • Kita menyentuh benda yang baru saja disentuh penderita.

Cacar monyet dapat menular dengan cara berikut ini:

  • Kita dan penderita melakukan hubungan seksual, berciuman, berpelukan, atau memegang langsung tangannya.
  • Kita menyentuh pakaian, tempat tidur, atau handuk penderita. Dimana benda-benda itu terkontaminasi air atau nanah dari ruam penderita yang pecah.
  • Kita menghirup udara dekat penderita saat dia batuk atau bersin.

Bagaimana Jika Kita Terpapar Cacar Monyet?

Periksakan diri ke Rumah Sakit atau layanan kesehatan terdekat.

Pengobatan untuk cacar monyet adalah Tecovirimat (TPOXX, ST-246). Bentuknya berupa pil atau suntikan.

***

Saat saya tinggal di Belitung Timur, monyet-monyet adalah sumber masalah untuk penduduk. Mereka, kelompok yang kalah tarung, pasti turun dari gunung untuk mencari makan.

Petani-petani di Belitung Timur menjaga kebun dengan modal senapan. Selain itu, penduduk mempunyai cara unik untuk membuat monyet-monyet tidak mencuri.

Suatu kali, tiga kelompok monyet bertandang ke kebun sayur dan buah di halaman belakang. Saya berulang kali menembaki kawanan itu dengan senapan angin. Tetapi, karena terlalu lapar, mereka tidak lari.

Mendengar tembakan beruntun dan kerap, Mak Muk datang dengan sebuah gendang. Lalu dia menabuh gendang itu.

Hasilnya menakjubkan! Suara tabuhan gendang itu membuat monyet-monyet menari. Dengan riang mereka berputar-putar dan berayun-ayun.

Di saat mereka lengah, saya menembak sang ketua regu. Mereka terbirit-birit kabur.

Apakah pelajaran itu dapat kita terapkan untuk mengusir cacar monyet? Saya yakin bisa!

Hati yang gembira adalah obat. Tetapi, semangat yang patah keringkan tulang.

Ayo hidup sehat! 

Dan semoga semua mahluk berbahagia. (*)

Referensi: (1), (2), (3), (4), (5)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun