Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Merdeka, Inikah Jawaban atau Persoalan?

21 Februari 2022   06:00 Diperbarui: 21 Februari 2022   15:30 5283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran di dalam kelas. | Sumber: www.kompas.com

Menghapus penjurusan adalah strategi positif untuk mencapai tujuan Kurikulum Merdeka. Yang mana kurikulum ini merancang agar ada pengembangan soft skill dan karakter pada siswa, fokus pada konten esensial seperti literasi dan numerasi, serta lebih fleksibel untuk guru.

Mengembangkan soft skill dan karakter siswa, juga meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi tidak memerlukan penjurusan. Kedua upaya tersebut justru mendukung pemulihan pembelajaran pada siswa dan pada guru.

Sayangnya, mengapa Mata Pelajaran Kelompok Pilihan ada di kelas XI dan XII. Siswa kelas X cukup matang secara psikologis untuk mempelajari soft skill, pengembangan karakter, bahkan mengasah literasi dan numerasi.

Mengembangkan minat dan bakat lebih baik dilakukan secepatnya. Maksudnya agar siswa memliki waktu untuk trial and error. Sebab ada 2 jenis karakteristik belajar, yaitu learning by other wisdom dan learning by doing.

Gunakanlah waktu dengan bijak. Jika satu tahun hanya learning by other wisdom, atau konsultasi dengan BP juga orang tua, terlalu lama dan sia-sia. Lebih baik satu tahun itu juga dipakai untuk learning by doing.

Learning by doing adalah metode belajar terbaik. Dengan demikian siswa mengalami sendiri proses belajar itu. BP dan orang tua sebagai pengamat pun dapat memberikan penilaian dan masukan saat anak menjalani proses.

Oleh karena itu, materi dasar dan penguatan perlu dititikberatkan pada siswa SMP. Sedangkan siswa SMA tidak lagi mendapatkan materi baru, namun mereka lebih diarahkan untuk mengaplikasikan ilmu untuk mencari solusi pada permasalahan nyata di kehidupan sehari-hari.

Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan pada siswa untuk mendalami tema-tema yang menjadi isu penting aktual. Misalnya, gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan hidup berdemokrasi.

Salah satu strategi pembelajaran di Kurikulum Merdeka melalui projek. Dimana siswa akan belajar menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap tahunnya. Yang mana sasaran akhir projek adalah siswa mengalami self-development, memenuhi kriteria profil Pelajar Pancasila.

Projek melatih siswa untuk melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu aktual. Harapannya, dari projek tersebut siswa dapat memberi kontribusi bagi lingkungan sekitarnya, sehingga dia menjadi pribadi yang berdampak di dalam masyarakat.

Dengan demikian, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan belajar pada siswa serta hak otonomi untuk pihak sekolah. Namun, kemerdekaan bagi dua pihak tersebut tetap ada yang bersifat bebas, mengikat, ataupun terkontrol.

Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum Merdeka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun