Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Neraka Itu di Bawah Kakimu!

19 Juni 2020   16:29 Diperbarui: 1 Juli 2020   16:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi | Shutterstock.com

(Kisah nyata)

Seorang pengusaha mapan menyerang seorang janda miskin dengan ayat itu. Itu terjadi ketika janda ini meminta pekerjaan karena perekonomiannya sesak.

Namun entah mengapa, sang pengusaha bukannya memberi pekerjaan, tetapi menghina bahkan mengangkat ayat tersebut. Argumennya, karena si janda ini miskin. Jadi apapun yang ada padanya harus diambil.

Sampai sini, tidak perlu diperpanjang lagi perdebatan. Cukup tahu, bahwa ada satu komunitas besar di Indonesia bahkan di dunia, yang memiliki perbedaan cara pandang. Tidak mampu membedakan antara tuntutan Tuhan dan tuntutan dunia.

Satu lagi contoh. Ini tentang kasih. Tuntutan Tuhan adalah hiduplah dengan kasih.

"Mungkinkah?" Itu yang selalu didebat kelompok tersebut di atas. Sangat mengejutkan, sebab kasih adalah hukum terutama. Top 2 God's Commendment.

Seluruh Taurat Musa, yang jumlahnya ratusan, intinya adalah tentang kasih. Bahkan 10 Perintah Allah, jika dirangkum, isinya hanya kasihi Tuhan dan kasihi manusia.

"Namun, fakta dari tuntutan hidup di dunia adalah kompetisi." Itulah argumen mereka.

Mari, ungkap misteri kompetisi!

You said in your heart,
I will ascend to heaven;
above the stars of God
I will set my throne on high;
I will sit on the mount of assembly
in the far reaches of the north;
I will ascend above the heights of the clouds; I will make myself like the Most High.
ESV, Isaiah 14 : 13  14

Semangat kompetisi lahir dari Lucifer. Bintang terang, putera fajar. Dia yang tercipta tanpa cacat sedikitpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun