Mohon tunggu...
lihabi abi
lihabi abi Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - senang menulis

berlomba-lomba dalam kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Pemeriksaan Gula Darah dan HbA1c pada Penderita Diabetes Mellitus

27 Juli 2022   14:48 Diperbarui: 27 Juli 2022   14:57 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diabetes mellitus atau yang dikenal dengan sebutan DM merupakan penyakit yang disebabkan oleh kadar gula dalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula didalam darah tidak dapat dimetabolisme dengan baik didalam tubuh. Sekarang hampir setiap penduduk Indonesia dan bukti epidemiologi menunjukkan bahwa tanpa program pencegahan dan pengendalian yang elektif, diabetes kemungkinan akan terus meningkat secara signifikan. 

Beberapa faktor orang akan terkena DM diantaranya, faktor keturunan, umur diatas 40 tahun, obesitas, pola hidup yang kurang sehat karena kebanyakan orang lebih memilih makanan yang rasanya enak dibandingkan dengan makanan sehat. Padahal makanan dengan rasa yang enak belum tentu menyehatkan tubuh, dan kebanyakan makanan enak tersebut malah memperburuk kondisi tubuh jika dikonsumsi terus menerus. 

Apalagi kurang beraktifitas dan olahraga padahal olahraga juga dapat membantu memperbaiki metabolisme glukosa dan lemak karena sel lebih sensitif terhadap insulin, disamping menurunkan dosis obat suntikan insulin. 

Olahraga dapat menunda kemunculan diabetes militus, membantu pengelolaan DM, dan mengurangi komplikasi diabetes mellitus dan faktor yang terakhir Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan komponen lemak didalam plasma darah seperti tingginya kolesterol. Dyslipidemia dapat menyebabkan pembentukan gumpulan didalam pembuluh darah sehingga dapat terjadi penyumbatan pembuluh darah. 

Biasanya orang yang sudah terkena DM akan datang kerumah sakit untuk melakukan pemeriksaan gula darah, namun tidak sedikit dari masyarakat kita yang kurang memahami pemeriksaan gula darah karena ada berbagai macam pemeriksaan seperti gula darah sewaktu, gula darah puasa dan 2jam pp. 

Namun tidak sedikit dari masyarakat kita yang abaikan intruksi laboran saat pemeriksaan gula darah puasa maupun 2jam pp, hal ini tentu akan mempengaruhi hasil pemeriksaan tersebut. Oleh karena itu penting dilakukan pemeriksaan HbA1c, sebagai pemeriksan jangka panjang pada pasien DM. 

A. Pemeriksaan gula darah 

Pada pemeriksaan ini terdapat beberapa bagian, pertama pemeriksaan gula darah sewaktu, pemeriksaan dilakukan pada pasien diabetes sebagai evaluasi harian terhadap terapi dan sebelum penyuntikkan insulin. Selain untuk pasien diabetes, pemeriksaan ini juga dilakukan pada pasien yang dicurigai mengalami hipoglikemia atau hiperglikemia. 

Selanjutnhya ada pemeriksaan gula darah puasa maupun 2jam pp setelah makan menggambarkan profil gula darah harian anda. Kadar gula darah bisa naik dan turun di sepanjang harinya. Faktor yang mempengaruhi kadar gula darah ini antara lain makanan yang dimakan, kemampuan tubuh memproduksi insulin, serta respon tubuh terhadap insulin yang diproduksi. 

Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas dan memiliki fungsi mengatur kadar gula darah manusia. Setelah makan, kadar gula darah akan naik dan mencapai puncaknya 1 jam setelah makan. Setelah 2 jam, gula darah sudah akan turun ke kadar normal kembali karena insulin akan segera diproduksi oleh pankreas anda dan akan segera memasukkan glukosa tersebut ke dalam sel-sel tubuh untuk kepentingan metabolisme ataupun untuk disimpan dan digunakan kemudian (saat sedang dalam keadaan puasa). 

Saat anda tidak makan (puasa), kadar gula darah juga akan tetap dijaga berada dalam kadar yang normal (tidak akan turun hingga anda mengalami hipoglikemia) karena liver anda akan membongkar dan memproduksi glukosa yang sudah disimpan sebelumnya untuk mencukupi kebutuhan tubuh anda, dan insulin tetap akan bekerja juga untuk memasukkan glukosa yang diproduksi liver anda ke dalam sel-sel untuk bahan bakar metabolisme. Bila salah satunya terganggu, kadar glukosa puasa anda akan rendah ataupun tinggi abnormal. 

B. Pemeriksaan HbA1c 

Kepatuhan melakukan pemeriksaan laboratorium biasanya dipengaruhi oleh faktor sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing penderita, akan tetapi faktor lain yang cukup penting adalah faktor kedisiplinan dan kesadaran diri. 

Rutinitas dalam pemeriksaan kadar glukosa di laboratorium sangat berguna untuk mengontrol secara pasti kadar glukosa yang dapat berfluktuasi dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam dapat berubah setiap saat tergantung dari aktifitas dan pola makan yang lakukan oleh penderita DM. 

Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan pemantauan pengobatan DM adalah kadar glukosa darah, HbA1c (hemoglobin glikat) dan yang terbaru albumin glikat, sedangkan untuk pemeriksaan penyaring terhadap diabetes mellitus dapat dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa, glukosa sewaktu. 

Pemeriksaan kadar HbA1c ini bisa memperkirakan kadar glukosa darah selama 3 - 4 bulan. Perlu dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali guna melihat efektifitas terapi. 

Peningkatan kadar glukosa dan HbA1c dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kepatuhan mengkonsumsi obat diabetes dan kepatuhan melakukan pemeriksaan laboratorium, hal tersebut telah dibahas diatas. Secara garis besar hasil penelitian pada penderita diabetes mellitus ini memberi gambaran peningkatan kadar glukosa puasa diikuti oleh peningkatan kadar HbA1c. 

Hal ini disebabkan pada tubuh penderita diabetes mellitus relatif kekurangan insulin, sehingga kadar glukosa darah menjadi meningkat dan apabila diberi beban asupan makanan kemudian diukur kadar glukosa tepat setelah 2 jam setelah makan akan terjadi juga peningkatan kadar glukosa darahnya. Keadaan yang demikian apabila berlangsung lama maka saat dilakukan pemeriksaan HbA1c akan didapatkan hasil HbA1c yang meningkat. 

Sejatinya pemeriksaan gula darah dan HbA1c sama-sama penting dilakukan, karena Pengelolaan diabetes jangka pendek bertujuan untuk menghilangkan gejala diabetes mellitus dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat, sedangkan untuk jangka panjang bertujuan mencegah penyulit baik makroangiopati, mikroangiopati maupun neuropati dengan tujuan akhir menurunkan mordibitas dan mortalitas diabetes mellitus. 

Penderita DM dapat hidup dengan baik bersama dengan diabetesnya apabila dapat menjaga kestabilan kadar glukosa secara ketat sehingga tidak terjadi peningkatan kadar glukosa menjadi tidak terkendali. Lamanya menderita diabetes melitus dalam waktu yang panjang berdampak pada terjadinya komplikasi, untuk menghindari komplikasi dibuat program pengelolaan diabetes, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka Panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun