BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA?
   Konsep & UrgensiPancasila dalam ArusSejarah Bangsa Indonesia
  Sartono Kartodirdjo, yang dikutip oleh Mochtar Pabottinggi dalam artikel berjudul Pancasila sebagai Modal Rasionalitas Politik, menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa.
   BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah Jepang pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota 60 orang, diketuai oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat, didampingi dua orang Ketua Muda (Wakil Ketua), yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase (orang Jepang).
   Tokoh-tokoh yang berbicara dalam sidang BPUPKI:Â
1. Mr. Muh Yamin,Â
2. Ir. Soekarno, K
3. i Bagus Hadikusumo,Â
4. Mr. Soepomo.Â
   Salah seorang pengusul calon dasar negara di sidang BPUPKI adalah Ir. Soekarno berpidato pada 1 Juni 1945. Ia menyampaikan:Â
a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia,
b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
c. Mufakat atau Demokrasi,
d. Kesejahteraan Sosial,
e. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi nama Pancasila.
   Soekarno diangkat sebagai Presiden seumur hidup, dan kekuasaan presiden menjadi sangat dominan. Konflik politik semakin tajam hingga terjadi Gerakan 30 September (G30S/PKI) yang menandai peralihan kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto melalui Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966).Â
-> Mengapa Pancasila Diperlukan dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia?
= Karena Pancasila lahir dari kebutuhan historis untuk persatuan bangsa.Â
- Alasan utamanya untuk mengatasi pluralisme dan ancaman disentaegrasi.
Pengertian Pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia:
1. Pancasila merupakan produk otentik para pendiri bangsa (founding fathers).
2. Nilai-nilainya bersumber dari agama, budaya, dan adat istiadat Indonesia.
3. Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat negara.
Pentingnya Pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia.
4. Tetap bertahan meskipun pemerintahan berganti atau melemah.
5. Tidak tergantikan sebagai ideologi bangsa Indonesia.
6. Menjadi pilihan terbaik, karena menggali nilai-nilai luhur yang hidup di masyarakat Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI