Pandemi Covid-19 merubah tatanan kehidupan bermasyarakat, termasuk pada ranah pendidikan anak usia dini RA Annur yang diharuskan belajar dan berdiam diri di rumah. Sebagai orang tua, hal ini menjadi tugas tambahan bagi mereka karena harus merangkap tidak hanya sebagai orang tua, namun sekita diharuskan menjadi guru memantau perkembangan anaknya di rumah untuk senantiasa tetap semangat belajar.Ketika dirumah, anak sejatinya merasakan bahwa dirinya sedang libur panjang dan bebas bermain di rumah. Kondisi ini tentunya merubah pola belajar anak-anak terkhusus pada anak usia dini. Mereka kehilangan interaksi secara langsung bersama teman-temannya dan guru memantau hanya memalui digital dan tidak full mengajar bertatap muka secara langsung, alhasil anak-anak merasakan bosan dan malas untuk belajar. Dalam kondisi tersebut, orang tua terkadang mengambil jalan pintas untuk memberikan gadget kepada anaknya, namun hal ini akan menurunkan kecerdasan intelektual, kinestetik bahkan tumbuh kembang anak. Dalam hal ini, orang tua harus mempunyai trik dan tips untuk senantiasa memberikan semangat belajar kepada anaknya. Guna mengaplikasikan metode tersebut, pendekatan edukasi akan dilakukan dengan memanfaatkan Permainan Tradisional & video animasi guna mendukung pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal.
RA Annur menjadi salah satu sekolah anak usia dini atau PAUD yang terkena dampak pandemic Covid-19. Murid-murid melaksanakan kegiatan pembelajaran di rumah selama hampir 1 tahun terakhir. Selama berada dirumah, anak-anak mengkonsumsi gudget lebih lama dibandingkan kondisi sebelumnya. RA Annur sendiri berdomisili di Jakarta Barat berada diperkotaan. Selain itu, dengan wilayah etmepat bermain terbatas, menjadikan murid-murid tidak bisa leluasa bermain di luar. Orang tua murid biasanya memberikan alternatif gudgewt kepada anak-anaknya agar menghilangkan kebosenan dan anak tidak rewel.
Masa anak usia dini, merupakan masa emas dalam pembentukan dan perkembangan sel otak anak sebagai pusat kecerdasan. Masa ini terjadi dengan sangat cepat, sebab perkembangan otak anak di usia dini telah mencapai delapan puluh persen dari otak orang dewasa. Inilah mengapa disebut sebagai masa emas atau golden age. Ketika dirumah, anak sejatinya merasakan bahwa dirinya sedang libur panjang dan bebas bermain di rumah. Kondisi ini tentunya merubah pola belajar anak-anak terkhusus pada anak usia dini. Mereka kehilangan interaksi secara langsung bersama teman-temannya dan guru serta pembelajaran full dilakukan melalui digital atau tidak belajar bertatap muka secara langsung, alhasil anak-anak merasakan bosan dan malas untuk belajar. Dalam kondisi tersebut, orang tua terkadang mengambil jalan pintas untuk memberikan gadget kepada anaknya, namun hal ini akan menurunkan kecerdasan intelektual, kinestetik bahkan tumbuh kembang anak. Dalam hal ini, orang tua harus mempunyai trik dan tips untuk senantiasa memberikan semangat belajar kepada anaknya.
Guna mengaplikasikan metode tersebut, pendekatan edukasi akan dilakukan dengan memanfaatkanpermainan tradisional & video guna mendukung pendidikan anak usia dini berbasis kearifan lokal. Kegiatan yang kami laksanakan berbasis daring yaitu bertemakan “Edukasi Permainan Tradsional Pada Anak Usia Dini RA Annur Sebagai Stimulus Kecerdasaan Intelektual (Intelligence Quotient), Kinestetik Dan Gotong Royong Budaya Leluhur”.Adapun target khalayak yang kami pilih adalah RA Annur sebagai target koresponden untuk pelaksanaan kegiatan ini.
RA Annur berdomisili di Jakarta Barat dan memiliki latar belakang sebagai sekolah anak usia dini & berada diperkotaan, sehingga cocok dengan data observasi diatas. RA Annur telah melaksanakan sekolah dirumah selama pandemic Covid-19.Sehingga kegiatan anak-anak lebih lama di rumah.
