Emoji digunakan untuk menggambarkan pesan secara visual, seperti senang (), sedih (), atau marah (). Pada awalnya, emoji hanya dikenal sebagai pelengkap pesan. Namun, kini emoji dapat menjadi alat komunikasi seperti bahasa sendiri yang memungkinkan memiliki makna terselubung. Misalnya, emoji tersenyum tidak selalu menunjukkan kebahagiaan, tetapi dapat bermakna kekecewaan atau seperti ungkapan zaman sekarang yakni "disenyumin aja". Begitu pula dengan emoji menangis () yang seringkali digunakan bukan untuk menangis, tetapi untuk tertawa. Dalam komunikasi digital, emoji tidak lagi bermakna literal sesuai dengan bentuknya. Simbol kecil pelengkap dalam ungkapan digital ini menyangkut ilmu disiplin pragmatik menyangkut komunikasi tergantung pada konteks.
      Emoji berasal dari kata dalam bahasa Jepang moji atau yang berarti "gambar karakter" adalah simbol atau piktogram yang digunakan untuk mewakili perasaan atau objek dalam komunikasi digital. Perkembangan emoji sudah populer sejak tahun 2000-an. Pada tahun 2010, diluncurkan standar emoji yang memungkinkan pengguna mengirimkan emoji yang sama di berbagai platform. Saat ini, pengguna alat komunikasi digital khususnya gawai sudah dilengkapi oleh emoji dalam keyboard digital yang dapat digunakan di mana saja.
      Awalnya, emoji digunakan untuk melengkapi teks, mengutarakan ekspresi, dan memperkuat emosi. Misalnya pada pesan broadcast, emoji dapat menarik perhatian pembaca dibandingkan dengan teks polos. Namun, seiring semakin luas penggunaan komunikasi digital dalam berbagai platform menyebabkan emoji mengalami perluasan bahkan pergeseran makna. Emoji menjadi bahasa tersendiri yang memiliki makna multitafsir dan konvensional di antara penggunanya. Untuk menafsirkan pesan menggunakan emoji diperlukannya konteks, hubungan sosial, dan analisis makna yang mungkin terselubung.
      Dalam kajian pragmatik, terutama teori implikatur oleh H.P. Grice (1975) dapat dipahami fenomena ini secara lebih dalam. Konsep ini dapat digunakan dalam penggunaan emoji dalam komunikasi digital. Implikatur adalah makna tambahan yang tidak dinyatakan langsung, tetapi disimpulkan oleh konteks. Menurut Yule (1996), untuk memahami implikatur, pendengar harus mempertimbangkan situasi komunikasi, hubungan sosial, serta tujuan percakapan.
      Grice membagi implikatur menjadi dua, yaitu implikatur konvensional (makna tetap, tanpa tergantung konteks), dan konversasional (makna bergantung pada konteks). Penggunaan emoji banyak mengandung implikatur konversasional, karena satu bentuk emoji bisa bermakna berbeda tergantung siapa yang mengirim, kepada siapa, dan dalam situasi apa.
Berikut beberapa contoh implikatur dalam emoji.
- Emoji Jempol ()
      Secara literal, emoji ini berarti ungkapan baik atau sebagai persetujuan dengan sesuatu. Namun dalam konteks tertentu, emoji ini dapat menyiratkan ketidakpedulian atau bahkan sebagai tanda akhir dari sebuah percakapan. Dengan membalas pesan "" dapat mengartikan terpaksa setuju, ungkapan "iya-in aja deh", dan jawaban untuk menutup percakapan. Penggunaan ini tentu tergantung pada konteks percakapan dan hubungan sosial seseorang.
- Emoji Menangis ()
      Emoji ini digambarkan untuk mengekspresikan kesedihan atau kekecewaan. Akan tetapi, emoji ini kini sering kali digunakan untuk ekspresi tertawa atau mendramatisasikan sesuatu. Biasanya emoji ini dapat digunakan sebagai pelengkap kalimat "ngakak banget sumpah" atau pelengkap ungkapan tertawa lainnya. Jika dimaknai, penggambaran ekspresi ini dapat diartikan sebagai tertawa terhadap sesuatu yang sangat lucu sehingga sampai mengeluarkan air mata. Emoji ini juga bahkan kini dikenal sebagai 'emoji segala situasi', karena penggunanya menggunakan emoji menangis untuk mengungkapkan berbagai perasaan.
- Emoji Tersenyum (, , , , )
      Berbagai jenis emoji tersenyum kerap digunakan untuk mengartikan kesenangan, perasaan bahagia, bahkan terima kasih. Namun, emoji-emoji ini kini sering digunakan untuk mengekspresikan makna sebaliknya, seperti kekecewaan, kekesalan, bahkan kemarahan. Alih-alih menggunakan emot sedih atau marah, emoji senyuman ini dapat bermakna kekecewaan yang sangat dalam.