Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Corona

10 Maret 2020   00:10 Diperbarui: 10 Maret 2020   00:14 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petir bergemuruh dalam pikiranku
Ketika hadirmu menghujani kota orang-orang bermata sipit itu
Menempias, membawa virus mematikan
Di tiap koridor kehidupan

Hingga harus ada raga yang rebah

Awan hitam berkabung
Menampung air mata yang hendak tumpah di kota ini
Sedang resah menyelimuti hati berlalu-talu
Memikirkan masa depan anak pinggiran
yang tak kunjung berdasi

Corona...
Namamu terlalu buruk untuk dikenang
bagi kami kaum pengangguran
yang harus tercekik dengan harga masker yang melejit.

Sarjo, 09 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun