Petir bergemuruh dalam pikiranku
Ketika hadirmu menghujani kota orang-orang bermata sipit itu
Menempias, membawa virus mematikan
Di tiap koridor kehidupan
Hingga harus ada raga yang rebah
Awan hitam berkabung
Menampung air mata yang hendak tumpah di kota ini
Sedang resah menyelimuti hati berlalu-talu
Memikirkan masa depan anak pinggiran
yang tak kunjung berdasi
Corona...
Namamu terlalu buruk untuk dikenang
bagi kami kaum pengangguran
yang harus tercekik dengan harga masker yang melejit.
Sarjo, 09 Maret 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!