Hitam mengepul,
berarak di atas kepala.
Singa-singa berbaris di sepanjang garis putih beraspal
Menumpahkan seruan-seruan paling bara,
paling menyayat,
meski merekalah
yang disayat-sayat.
Rintik merah pun berjatuhan,
Membasahi tanah pertiwi paling malang.
Dan letusan-letusan mematikan itu
tak henti-henti menyerang
Hingga harus ada yang berpulang
Andai merah putih bisa bicara,
Ia akan mengutuk tuan-tuan
yang menyebut diri paling benar.
Lalu membuka topeng kepura-puraan
di depan gedung kebanggaanmu.
Entah siapa yang benar-benar nasionalis.
Apakah mereka yang menyalak di jalan
Ataukah  yang duduk di kursi berlabel wakil rakyat?
Sarjo, 14 Oktober 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!