pagar dan tanamanAku tubuh menghijauKau beton kokoh memutih
Tukang kebun berhati embun itu
tak pernah tahu udara yang dia hirup di halaman
adalah jelmaan persahabatan kita
Tiba-tiba polusi mengusik
merusak suasana harmoni
Debu-debu menempel di cermin dadamu
dan aku tak tahu itu
Hingga waktu menjawab segala tanya yang memisau di kepala
Aku terjebak musim
lalu menjadikanmu penjaga di tamanku
Kupikir kau pagar pelindung
Ternyata hanyalah kayu rapuh pandai merayu
Akarku mulai membusuk
Setelah disiram air penghianatan
Tergenang dalam muara kehancuran
Ketika menyaksikan kau dan dia bersanding
Aku tanaman bersimbah lumpur
hidup tak berpagar
tak bertuan.
Parepare, 19 Maret 2019