Mohon tunggu...
Libon Mahardika
Libon Mahardika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Sentral Guru Sekolah Dasar dalam Membangun Karakter Bangsa Melalui Implementasi Nilai-nilai Pancasila

19 Desember 2023   20:20 Diperbarui: 19 Desember 2023   20:38 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pembiasaan dalam mendukung pendidikan karakter di Sekolah Dasar. sumber : Siedoo.com

Disusun oleh :

  • I Made Libon Mahardika (2311031101)
  • I Gusti Ayu Elia Trisna Mahadewi (2311031268)

Sebagai landasan filosofis negara Indonesia, Pancasila memegang peran penting dalam membentuk karakter bangsa. Untuk membentuk masyarakat Indonesia yang kokoh dan beradab, Pancasila membawa nilai-nilai yang sangat penting. Kelima nilai dasar Pancasila membentuk pondasi moral yang kuat bagi masyarakat Indonesia untuk membentuk karakter yang baik, seperti nilai: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di samping itu Pancasila memiliki peran yang sangat signifikan dalam Pendidikan. Pendidikan Indonesia memiliki banyak jenjang, salah satunya adalah pendidikan umum. 

Pendidikan dasar merupakan jenis pendidikan yang harus menerapkan nilai-nilai pancasila dalam proses pembelajaran dan segala aspek lainnya. Sebagai landasan filosofis negara, Pancasila menjadi pilar utama dalam membentuk pola pikir dan karakter siswa. Pancasila adalah dasar dalam menjalankan hidup mulai dari lingkungan kecil seperti keluarga sampai dengan kehidupan lingkungan yang lebih besar yaitu berbangsa dan bernegara. Pancasila dijadikan sebagai acuan guru dalam mengajar siswa di sekolah dasar. Dengan berlandaskan pancasila, maka guru akan mengajar sesuai dengan norma dan amalan nilai-nilai yang yang tertuang di dalam pancasila. Peran guru sebagai agen utama dalam pendidikan sangatlah penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam proses pembelajaran. Guru, khususnya di tingkat sekolah dasar, memiliki peran sentral dalam membangun karakter bangsa melalui implementasi nilai-nilai Pancasila.Guru memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing siswa mereka tidak hanya secara akademis, tetapi juga dalam hal moral, sosial, dan sifat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui contoh, arahan, dan pendidikan yang mereka berikan.

Pada saat ini, perkembangan siswa baik dari segi internal maupun eksternal sangat berbeda pada setiap kemampuan siswa di sekolah dasar. Artinya perkembangan siswa banyak yang sudah tidak sesuai dengan nilai yang tertuang di dalam pancasila. Dengan demikian diharapkan guru mampu untuk membawa arah perkembangan siswa pada arah yang lebih baik sehingga kemampuan siswa di sekolah dasar bisa untuk dijadikan bekal nanti ketika siswa sedah masuk pada jenjang yang lebih tinggi dengan mengikuti norma dan aturan yang sesuai dengan nilai pancasila.

Peran guru sebagai pendidik dengan tugas utamanya adalah untuk mendidik, mengajar, membimbing,memberikan pelatihan, serta menyalurkan pendidikan bagi siswa untuk dinilai dan di evaluasi. Memang pada hakikatnya tugas guru tidak sebatas membekali siswa dengan materi pembelajaran, tetapi lebih dari itu Guru harus mampu mengajar dan  membangun karakter siswa  sebagai pendidik, guru tidak hanya memikul tanggung jawab menyampaikan ilmu yang telah dikuasainya kepada siswa, tetapi juga berupaya menciptakan karakter serta watak peserta didik, sehingga menjadi lebih mantap dan matang (intelektual, emosional serta spiritual) kecerdasannya. Berkaitan dengan itu, sebagai seorang pendidik, guru dapat memposisikan diri menjadi pemandu serta pembimbing utama untuk memaksimalkan talenta serta keterampilan siswa. Peran guru dalam mendidik siswa sangat penting karena dimana guru mengajar, guru juga mendidik siswa dan membentuk perilaku siswa agar menjadi lebih baik didalam kehidupannya maupun pada kehidupan berbangsa serta bernegara. 

Oleh karena itu, siswa diupayakan mempunyai karakter yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan generasi bangsa yang pandai serta berakhlak. Guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan kegiatan pembelajaran sehari-hari dengan beberapa cara, seperti mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara langsung, mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran, mengembangkan keterampilan sosial melalui nilai-nilai Pancasila, meningkatkan pemahaman peserta didik tentang nilai-nilai Pancasila, dan menggunakan metode pembelajaran yang interaktif. Dalam proses integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran, penting untuk guru memastikan bahwa integrasi ini dilakukan dengan baik dan sesuai dengan konteks siswa. Hal ini akan membantu peserta didik mengembangkan karakter bangsa yang sejahtera dan mampu bertanggung jawab dalam menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan inklusif.

Guru dapat menjadi agen pembaharu dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di tingkat sekolah dasar dengan beberapa cara. Pertama, guru dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara langsung melalui pengajaran langsung atau memberikan contoh dalam budaya dan komunitas masyarakat. Kedua, guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran, seperti matematika, bahasa, dan kewarganegaraan. Ketiga, guru dapat mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti toleransi, emosional, dan sosial, dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran. Keempat, guru dapat meningkatkan pemahaman peserta didik tentang nilai-nilai Pancasila dan mendorong mereka untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kelima, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang interaktif, seperti diskusi, group discussion, dan aktivitas praktis, untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran. 

Dengan cara-cara tersebut, guru dapat menjadi agen pembaharu dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di tingkat sekolah dasar dan membantu peserta didik mengembangkan karakter bangsa yang sejahtera dan mampu bertanggung jawab dalam menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan inklusif.

Tidak hanya dalam pembelajaran dikelas, guru juga berperan penting dalam memberikan pembinaan moral kepada siswa di luar jam pelajaran. Mereka dapat memberikan contoh-contoh nyata tentang bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari seperti toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab. Guru juga dapat mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada peserta didik melalui kebiasaan-kebiasaan yang sederhana salah satu bentuk sederhana penerapan pendidikan karakter adalah melalui pembiasaan perilaku positif. Guru dapat memberikan contoh dan mengajarkan siswa tentang pentingnya sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama. Selain itu, guru juga dapat memberi penghargaan kepada siswa yang menunjukkan perilaku positif tersebut agar mereka semakin termotivasi untuk melakukannya. 

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menjadi sarana untuk menerapkan pendidikan karakter di sekolah. Misalnya dengan mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial atau penggalangan dana untuk membantu sesama yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, siswa akan belajar tentang empati, solidaritas, dan rasa peduli terhadap orang lain. Selanjutnya, penanaman nilai-nilai moral juga perlu dilakukan secara konsisten dalam kurikulum sekolah. Materi pelajaran tidak hanya fokus pada aspek akademik semata tetapi juga memasukkan nilai-nilai moral seperti integritas, kesetaraan gender, dan toleransi dalam setiap mata pelajaran. Dengan demikian, siswa akan terbiasa dengan nilai-nilai tersebut sejak dini.

Kolaborasi antara guru dan orang tua siswa juga merupakan faktor penting dalam menumbuhkan karakter peserta didik. Guru memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk kepribadian dan karakter anak-anak di sekolah dan mengajarkan nilai-nilai Pancasila, namun peran orang tua juga tak kalah pentingnya. Kolaborasi antara keduanya akan memberikan dampak positif yang lebih besar dalam proses pembentukan karakter anak. Guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pendidikan, sementara orang tua memiliki pemahaman yang mendalam tentang anak mereka. Dengan bekerja sama, mereka dapat saling melengkapi dan memperkuat pengaruh mereka terhadap perkembangan karakter anak. Guru dapat memberikan panduan kepada orang tua mengenai metode pembelajaran yang efektif di rumah, sedangkan orang tua dapat memberikan informasi tentang kebutuhan khusus atau minat anak. Selain itu, kolaborasi antara guru dan orang tua juga dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang konsisten bagi anak. 

Ketika ada kesepakatan antara guru dan orang tua mengenai nilai-nilai moral atau perilaku yang diharapkan dari siswa, maka pesan tersebut akan lebih kuat dan konsisten. Anak akan merasa didukung oleh kedua pihak penting dalam hidupnya sehingga ia akan lebih termotivasi untuk mengembangkan karakternya dengan baik. Dalam kolaborasi ini, komunikasi menjadi kunci utama. Guru harus aktif berkomunikasi dengan orang tua secara teratur untuk saling bertukar informasi tentang perkembangan siswa baik di sekolah maupun di rumah. Orang tua juga harus siap mendengarkan masukan dari guru dan bekerja sama dalam mengatasi masalah yang mungkin timbul. Dengan komunikasi yang baik, kolaborasi antara guru dan orang tua akan berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang positif bagi perkembangan karakter peserta didik yang searah dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dengan peran sentral guru Sekolah Dasar dalam membangun karakter bangsa melalui implementasi nilai-nilai Pancasila akan memunculkan dampak yang sangat signifikan terhadap peserta didik, melalui implementasi nilai-nilai Pancasila, peserta didik akan belajar untuk menghargai perbedaan antara individu. Mereka akan diajarkan untuk saling menghormati dan menerima keberagaman dalam masyarakat. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan harmonis. Selain itu, penerapan pendidikan karakter juga dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan sikap disiplin dan tanggung jawab. Guru-guru sekolah dasar akan mendidik mereka untuk menjadi siswa yang rajin, patuh terhadap aturan, serta bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. 

Sikap disiplin ini nantinya akan membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Dalam konteks sosial, penerapan pendidikan karakter juga dapat membantu peserta didik dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Mereka diajarkan untuk menjadi siswa yang jujur, sopan santun, serta peduli terhadap sesama manusia. Dengan demikian, mereka akan mampu menjalin hubungan persahabatan yang sehat dan bermanfaat bagi perkembangan diri mereka sendiri.

Meskipun demikian, implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya pemahaman dan kesadaran guru terhadap pentingnya pendidikan karakter berbasis Pancasila. Mereka lebih fokus pada penguasaan materi pelajaran akademik daripada pembentukan karakter siswa. Kurangnya pemahaman dan kesadaran guru terhadap pentingnya pendidikan karakter berbasis Pancasila juga dapat dilihat dari minimnya waktu yang dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan pengembangan karakter di sekolah. Banyak sekolah hanya fokus pada pelajaran akademik tanpa memberi perhatian serius pada pembentukan karakter siswa. Tantangan lain dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar adalah adanya perbedaan pandangan dan pemahaman antara guru-guru itu sendiri. Setiap individu memiliki latar belakang budaya, agama, dan pandangan hidup yang berbeda-beda.

Hal ini dapat mempengaruhi cara mereka mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan guru-guru serta orang tua. Pemerintah perlu memberikan pelatihan dan pembekalan kepada guru mengenai pentingnya pendidikan karakter berbasis Pancasila. Lembaga pendidikan juga harus menyediakan waktu dan ruang yang cukup untuk kegiatan-kegiatan pengembangan karakter di sekolah. Selain itu, perlu adanya kerjasama antara guru-guru dalam menyusun kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap mata pelajaran. Dengan demikian, implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Dalam kesimpulan Implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar memiliki peran sentral dalam membentuk karakter bangsa. Guru sebagai agen pembentuk karakter memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Mereka tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga menjadi contoh nyata dalam menerapkan dan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada siswa. Melalui pendidikan karakter berbasis Pancasila, diharapkan siswa mampu mengembangkan sikap-sikap terpuji yang sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma yang berlaku. Dalam konteks ini, implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar melalui peran sentral guru menjadi kunci utama dalam membangun karakter bangsa yang sesuai dengan falsafah dan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Meskipun demikian, implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya pemahaman dan kesadaran guru terhadap pentingnya pendidikan karakter berbasis Pancasila. 

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih serius dan terstruktur dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar, dengan melibatkan kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Tak hanya itu kolaborasi antara guru dan orang tua siswa juga merupakan faktor penting dalam menumbuhkan karakter peserta didik. Guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pendidikan, sementara orang tua memiliki pemahaman yang mendalam tentang anak mereka. Dengan bekerja sama, mereka dapat saling melengkapi dan memperkuat pengaruh mereka terhadap perkembangan karakter anak. Dengan demikian, implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar melalui peran sentral guru memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk karakter bangsa yang kuat, cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia, sesuai dengan falsafah dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun