Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mien Uno Seharusnya Malu pada Sujiatmi

14 Februari 2019   12:34 Diperbarui: 14 Februari 2019   14:46 2091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: detik.com

Bagaimana dengan Sujiatmi?
Saya jadi teringat bagaimana nasib Sujiatmi, ibunda Jokowi yang melihat anaknya menerima fitnah bertubi-tubi dari mulai hoaks Jokowi adalah PKI, bukan anak kandung orang tuanya, berdarah Cina, nonmuslim hingga capres boneka. 

Bukan hanya Jokowi, Iriana sang menantu pun tak lepas dari fitnah keji. Hingga kini saja masih banyak pihak yang menginginkan adanya tes DNA antara Jokowi dengan ibu kandungnya karena tuduhan bahwa Jokowi adalah anak PKI yang ditutupi jati dirinya. 

Di banyak komentar netizen bahkan ada pembahasan soal perhitungan tahun kelahiran Jokowi dan tahun kelahiran ibundanya yang dianggap tak masuk akal. Bahkan, beberapa foto beredar membandingkan wajah ibu kandung Jokowi yang berbeda dari foto satu ke foto lainnya. Padahal, yang saya telusuri, foto wanita yang lebih tua itu adalah nenek dari Jokowi dan ibu yang lebih muda itu adalah ibu kandung Jokowi.

Mien Uno adalah guru dari sekolah kepribadian. Saya yakin betul ia tak hanya pandai mengajarkan etiket kepada murid yang diasuhnya tetapi tentunya mengajarkan dan mencontohkan hal baik kepada anaknya sendiri. Adalah wajar jika ia tergerak membela sang anak, terlepas ia mengetahui fakta sebenarnya atau tidak.

Yang dilakukan Mien Uno ini bisa saja dilakukan banyak ibu lainnya yang merasa anaknya terzalimi. Dalam dunia politik, perang tudingan adalah biasa. Yang membedakan adalah tingkat kekejaman fitnah itu sendiri. Jokowi maupun Prabowo pastilah juga mengalami hal yang sama. Bahkan, Kyai Ma'ruf Amien yang sejak menjadi calon wakil presiden Jokowi banyak menerima tudingan negatif hingga label 'kyai amplop'.

Mungkin selama ini luput dari perhatian kita bahwa di setiap fitnah atau tuduhan yang disebarkan ada orang tua yang juga ikut tersakiti. Merekalah korban kontestasi pilpres yang memakai cara kotor.

Saya tak mengatakan bahwa tuduhan sandiwara terhadap Sandiaga adalah salah atau benar. Tapi, ucapan seorang Mien Uno juga harusnya membuat kita empati terhadap ibu kandung Jokowi yang tidak sedikitpun terbawa emosi atau melawan setiap perlakuan tidak baik terhadap anaknya. 

Di satu sisi, ada kearifan seorang ibunda Jokowi yang luput kita perhatikan, yaitu ia percaya anaknya di posisi benar dan ia percaya anaknya cukup matang untuk membela dirinya sendiri. Ibunda Jokowi yakin bahwa Jokowi mampu membuktikan sendiri bahwa tuduhan semua orang adalah salah.

Saya pernah mendengar hukum cubit daging, siapa ingin tau sakitnya orang lain dicubit maka cubitlah dagingmu sendiri. Jika tak mau diusik ya gak perlu mengusik orang lain. Beres, toh?

Semoga kontestasi pilpres berjalan secara sehat. Politik kepalsuan dan metode hoaks bukan lagi cara berbobot. Setegar-tegarnya seorang ibu, ia cuma manusia yang pasti sakit melihat anaknya tersakiti. Bukan hanya Sandiaga, semua orang terlahir punya ibu kandung.  Ayo kampanye sehat agar pemilu damai...! Pilih pemimpin berprestasi, sabar tapi punya nyali...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun