Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ini 5 Kelebihan Fadli Zon!

11 Februari 2019   21:09 Diperbarui: 11 Februari 2019   21:39 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca di sebuah situs, Saya mengetahui bahwa Fadli Zon pertama kali bertemu Prabowo di tahun 1994 kala ia bersama rekan-rekan mahasiswa UI mengadakan acara "Simposium Nasional Gerakan Mahasiswa 1990-an."

Kala itu Fadli termasuk aktifis yang rajin berdemonstrasi atas kebijakan pemerintah. Prabowo pun hadir masih dengan pangkat kolonel. Kecintaan Fadli akan figur Prabowo dimulai saat itu, saat Prabowo bicara soal gagasan-gagasannya tentang perubahan Indonesia ke depan yang berharap Indonesia akan terbuka secara demokrasi.

Di situlah jiwa aktifis Fadli yang menyukai kata "perubahan" mulai mengantarnya lebih dekat dengan Prabowo. Fadli beberapa kali diundang ke Cendana oleh Prabowo untuk berdiskusi. Hingga Prabowo naik dan naik lagi pangkatnya menjadi Danjen Kopassus, Fadli Zon semakin akrab dengan Prabowo.

Secara prinsip Fadli punya kesamaan dengan Prabowo. Setidaknya secara retorika Prabowo juga Fadli menyukai perubahan bagi NKRI. Meskipun zaman berganti, Orde Baru sudah pergi, tetap saja prinsip Fadli masih sama, menginginkan perubahan dan mengidolakan seorang Prabowo.

Bak anak asuhnya, Fadli hadir di dekat Prabowo nyaris di setiap kiprah politik Prabowo di negeri ini. Hingga kini kondisi itu masih berlangsung bahkan Fadli rela menyampaikan apapun demi membela sang idolanya, Prabowo Subianto.

Kepercayaan Diri (Ketidakpercayaan terhadap orang lain)


Salah satu modal Fadli Zon berani mengeluarkan berbagai pernyataan adalah rasa percaya dirinya yang tinggi. Ia tidak peduli apakah pernyataan yang diucapkannya benar atau salah, berdampak baik atau buruk. Seorang Fadli Zon bisa tanpa beban menyambar sebuah fakta dengan komentarnya bahkan dengan bait-bait puisi.

Ada beberapa definisi kepercayaan diri menurut para ahli psikologi, diantaranya menurut Anthony (1992), kepercayaan diri adalah sikap pada diri seseorang yang bisa menerima kenyataan, mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala sesuatu yang diinginkan.

Sementara itu, menurut Hambly (1992) kepercayaan diri adalah keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu menangani segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak berkaitan dengan hubungan seseorang dengan orang lain, tidak merasa inferior di hadapan siapapun dan tidak canggung jika berhadapan dengan orang banyak.

Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu yakin ini masuk kategori percaya diri atau justru jadi bagian dari rasa 'unsecured' seorang Fadli Zon. Yang jelas, dia tidak canggung ketika ucapannya rentan menimbulkan polemik di hadapan banyak kalangan.

Responsif dan Jeli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun