Mohon tunggu...
lia Oktafiyanikaraswati
lia Oktafiyanikaraswati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menulis adalah hoby yang menjadikannya karya abadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Dunia Pendidikan dalam Menjaga Stabilitas Pembelajaran di Masa Pandemi

26 Februari 2021   09:20 Diperbarui: 26 Februari 2021   09:21 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Sejarah membuktikan bahwa pendidikan memiliki kontribusi yang sangat besar dalam proses kemerdekaan. Pendidikan memunculkan golongan cendekiawan yang menjadi penggerak dalam melawan penjajahan. Jadi sejak zaman dahulu kala, pendidikan adalah sarana perjuangan, dan untuk mendapatkan pendidikan itu sendiri merupakan perjuangan. Banyak orang berfikir bahwa pendidikan itu penting, tapi tidak sedikit pula yang berfikir bahwa pendidikan itu tidak penting. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal dipedesaan ataupun daerah terpencil, mereka menganggap pendidikan itu tidak penting. 

Bagi mereka, lebih baik bekerja daripada sekolah. Alasan utamanya sudah pasti bisa ditebak, karena jika bekerja mereka bisa mendapatkan uang, sedangkan sekolah hanyabuang-buang uang saja. Di tambah lagi dengan kondisi saat ini yang sangat susah mencari pekerjaan. 

Berbicara tentang keuntungan dari pendidikan sangatlah tidak terhitung lagi, tidak sedikit paracendikiawan yang hebat di dunia ini lahir dari menimba ilmu dan mementingkan sebuah pendidkan salah satu dari kepentingan sebuah pendidikan adalah memberikan pengetahuan efek langsung dari sebuah pendidikan adalah memberi pengetahuan. 

Pendidikan memberi kita banyak pengetahuan tentang berbagai hal dan segala sesuatu yang berhuhungan dengan dunia ini, pendidikan juga dapat memberikan pandangan bagi kehidupan. Membantu kita membentuk sudut pandang kehidupan dan lain sebagainya. 

Selain itu keuntungan dari dunia pendidikan yaitu dalam membangun karakter. Kemabali lagi bahwa pendidikan itu sangat penting bagi kita, karena tidak hanya memberi kita pengetahuan akan tetapi mengajarkan kita pada sopan santun dan hal- hal yang benar . pendidikan memupuk kita menjadi individu dewasa ; individu yang mampu merencanakan masa depan dan mengambil keputusan yang tepat dalam hidup. Dan pendidikan yang baik akan membuat kita lebih manusiawi.

Namun kehadiran pandemi Covid-19 menjadi tatangan bagi dunia pendidikan di berbagai belahan dunia bahkan di indonesia. Tidak di pungkiri bahwa pandemi menjadi boomerang bagi seluruh masyarakat di indonesia dalam menjalankan segala aktivitas bahkan termasuk dalam mengembangkan dan menjalankan pendidikan baik tenaga pendidikan serta pelajar/mahasiswa sangat terganggu dalam mengembangkan kreativitas pendidikn di kala pandemi. Namun demikian pendidikan akan selalu menjadi prioritas dalam menunjang hidup yang lebih baik, oleh karena itu masa pandemi ini dapat di jadikan sebagai batu loncatan untuk sebuah tantangan agar pendidikan di indonesia menjadi lebih baik baik bagi tenaga pendidik dan pihak pihak terkait bahkan juga bagi mahasiswa atau pelajar demi pendidikan yang lebih baik.


PEMBAHASAN

Tantangan Dunia Pendidikan di era pandemi

Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas pendidikan, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik. Pandemi Covid-19 membuat sebagian anak bangsa tersebut harus lebih keras lagi berjuang untuk mengejar ketertinggalan. tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi semua tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten. Pembelajaran daring menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi Indonesia yang memiliki ribuan pulau.

Bagaimana teknologi dapat digunakan, bagaimana penyediaan akses internet pada daerah-daerah terpencil dimana barang elektronik tanpa akses internet pun masih menjadi suatu kemewahan. Ini merupakan tantangan bagi semua pihak. Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045, yang adil dan sejahtera, aman dan damai, serta maju dan mendunia. Pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa depannya, apakah menjadi bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman. Atau, menjadi raksasa sakit, yang tenggelam dalam berbagai persoalannya sendiri. Kalah dalam persaingan global, dan dan bahkan diacak-acak berbagai kepentingan jangka pendek, baik dari dalam maupun luar negeri. Sejak dulu, berbagai upaya reformasi pendidikan telah kita tempuh. 

Termasuk alokasi anggaran pendidikan 20ri APBN pada era pemerintahan Presiden SBY (2004-2014). Tapi, masalah pendidikan nasional masih terkendala dua persoalan mendasar, yakni soal akses dan kualitas pendidikan. Dari sisi akses, berbagai indikator seperti angka partisipasi murni, lama bersekolah, hingga tingkat putus sekolah, masih membutuhkan kerja keras perbaikan. 

Meski, kita tahu kebijakan sekolah gratis, program beasiswa, hingga penyelesaian problem jarak dan akses menuju sekolah tengah diusahakan. Indikator rata-rata lama sekolah (RLS) nasional yang baru 8,2 tahun atau se tara SLTP kelas 2 (BPS, 2018) menunjukkan persoalan kita di bidang pendidikan masih banyak. Terkait kualitas, kita juga masih harus meningkatkan kualitas tenaga pengajar, kurikulum pendidikan, hingga tingkat daya saing pendidikan nasional. Kita perlu introspeksi, mengapa lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi justru menjadi penyuplai tingkat pengangguran.

tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi semua tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten untuk abad ke-21. Keterampilan yang paling penting pada abad ke-21 ialahself-directed learningatau pembelajar mandiri sebagaioutcomedari edukasi.

masa pandemi ini dapat melatih serta menanamkan kebiasaan menjadi pembelajar mandiri melalui berbagai kelas daring atau webinar yang diikuti oleh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dapat bekerja sama satu dengan yang lain untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran serta menghadapi permasalahan nyata yang ada. Ia pun menambahkan bahwa situasi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi dimana para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi pembelajaran.

Upaya Pemerintah dalam Menstabilkan Arus pendidikan

Pemerintah merupakan nahkoda bagi kemajuan di setiap aspek negara baik di bagian pendidikan,kesehatan,industri dan lain sebagainya.pada tahun ini merupakan tahun yang berat bagi setiap negara yang terkendala maslah covid-19, Masa pendemi merupakan masa keterpurukan bagi setiap negara yang mengalami bencana ini, banyak kesulitan yang terjadi pada masa ini bukan hanya di bidang kesehatan yang menelan banyak korban tetapi berefek samping terhadap perekonomian bangsa, sebagaimana kita ketahui ekonomi merupakan salah satu hal terpenting dalam ke majuan bangsa jika perekonomian suatu bangsa stabil maka kemajuan negara tersebut dapat terjaga. 

Selain di bidang perekonomian pendemi juga berefek samping terhadap kestabilan pendidikan terutama di indonesia banyak pelaksanaan pendidikan terganggu oleh pendemi ini, Pendidikan yang notabennya dilaksanakan secara tatap muka namun sekarang berubah secara virtual, hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk meminimalisir agar pindidikan di indonesia tetap berjalan dengan baik. 

Pada saat ini pelaksanaan proses belajar mengajar di lakukan secara virtual di seluruh indonesia namun banyak terjadi kendala dalam proses pelaksanaanya mulai dari paket data internet yang tidak memadai dan juga device atau alat elektronik berupa hp/laptop bagi sebagian kalangan bawah atau memengah yang di sebabkan oleh keterbatasan ekonomi dan juga akses internet yang terbatas karena tidak semua lokasi di daerah indonesia dapat meng akses internet dengan baik bahkan di sebahagian pelosok di indonesia sama sekali tidak memiliki jaringan internet. 

Oleh karena itu hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah agar dapat menstabilkan pendidikan di indonesia agar tetap terjaga dan terlaksana dengan baik. Selain itu tantangan ini bukan cuma di tujukan terhadap pemerintah saja namun bagi tenaga pendidik bahkan serta pelajar sekalipun agar tetap gigih dalam menempuh ilmu dengan sebaik-baiknya.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan tiga kebijakan untuk mendukung mahasiswa dan satuan pendidikan yang terdampak Covid-19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mengungkapkan, kebijakan pertama dan kedua terkait dukungan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Dana Bantuan UKT mahasiswa, sementara kebijakan ketiga menyangkut Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan BOS Kinerja. "Kami terus berkomitmen menghadirkan akses pada layanan pendidikan. Beberapa penyesuaian kebijakan dilakukan untuk mendukung mahasiswa dan satuan pendidikan agar tetap memperoleh hak dan menjalankan layanan pendidikan secara optimal," jelas Nadiem pada Taklimat Media secara virtual di Jakarta, Jumat (19/6).

Berikut adalah berbagai ketentuan dalam kebijakan baru yang diluncurkan Kemendikbud terkait UKT, bantuan pandemi mahasiswa, serta BOS 

Afirmasi dan BOS Kinerja, di antaranya :

Kebijakan Penyesuaian UKT

Kemendikbud mengatur mekanisme penyesuaian UKT melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 25 tahun 2020 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan ini bertujuan memberikan keringanan UKT bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri yang menghadapi kendala finansial selama pandemi Covid-19. Terdapat empat arahan kebijakan baru yang diatur dalam Permendikbud tersebut yaitu:

UKT dapat disesuaikan untuk mahasiswa yang keluarganya mengalami kendala finansial akibat pandemi Covid-19;

Mahasiswa tidak wajib membayar UKT jika sedang cuti kuliah atau tidak mengambil satuan kredit semester (SKS) sama sekali (misalnya: menunggu kelulusan);

Pemimpin perguruan tinggi dapat memberikan keringanan UKT dan/atau memberlakukan UKT baru terhadap mahasiswa.

Mahasiswa di masa akhir kuliah membayar paling tinggi 50 persen UKT jika mengambil6SKS:

-- Semester 9 bagi mahasiswa program sarjana dan sarjana terapan (S1, D4)

-- Semester 7 bagi mahasiswa program diploma tiga (D3)

Menurut Mendikbud, melalui kebijakan ini diharapkan mahasiswa mendapatkan berbagai manfaat, yaitu keberlanjutan kuliah tidak terganggu selama pandemi, hemat biaya saat tidak menikmati fasilitas dan layanan kampus, fleksibilitas untuk mengajukan keringanan UKT, dan penghematan di masa akhir kuliah.

Kemajuan pendidikan tidak bisa di pisahkan dari peran sebuah pemerintah dalam menstabilkan pendidikan di sebuah negara bahkan ketika keadaan negara tersebuat mengalami sebuah masalah maka pemerintah merupakan garda tersedan dalam menjaga agar pendidikan tersebut tetap berjalan dengan baik. Selain pemerintah tenaga pendidik dan pelajar sekali pun harus ikut andil dalam mejaga pendidikan di indonesia agar tetap berjalan dengan baik walaupun di terpa berbagai masalah, hal ini merupakan tantangan bagi seluruh jajar agar pendidikan di indonesia berjalan dengan baik dan maju. Pada akhirnya pendidikan akan selalu menjadi hal yang sangat penting dan pokok bagi kepentingan individu bahkan sampai ke majuan sebuah negara karena apabila tidak berjalannya pendidikan di suatu negara dengan baik dan benar maka bisa di katakan negara tersebut adalah negara yang gagal karena pemdidikan adalah hal yang sangat penting bagi kemajuan anak-anak bangsa dan kemajuan negara.

peran tenaga pendidik dalam memajukan pendidikan dimasa pandemi

pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi semua orang karena pendidikan merupakan faktor utama dalam kemajuan seseorang tersebut baik secara finansial maupun cara hidup seseorang. Banyak negara di dunia yang bisa di katakan negara miskin di sebabkan oleh kurangnya pendidikan di suatu negara tersebut, contoh lain yang bisa kita ambil yaitu cara berperilaku seseorang yang berpendidikan akan sangat berbeda dengan orang-orang yang berpendidikan. Namun pendidikan yang sangat penting bagi semua orang tidak akan pernah berjalan tanpa adanya tenga pendidik yang mendukung nerjalannya pendidikan tersebut dengan baik. Tenaga pendidik yang di bahas di atas dapat di contohkan sebagai guru. guru merupakan tenaga pendidik yang mendidik para pelajar yang belum paham tentang apa itu pendidikan sampai mengerti apa arti dari pendidikan. Oleh karena itu pelajar yang menempuh pendidikan tidak akan pernah berjalan tanpa adanya sebuah guru/tenaga pendidik.

Pendemi covid-19 merupakan tantang tersendiri bagi tenaga pendidik dalam menstabilkan pendidikan di sebuah negara tersebut, yang menjadi pertanyaannya bagaimana peran tenaga pendidik yang merupakan faktor penting atas berjalannya pendidikan dengan baik dalam memajukan pendidikan di tengah pendemi yang melanda seluruh lapisan masyarakat di indonesia khususnya ? Sejak merebaknya Covid-19 ke berbagai negara dan bemula masuknya ke Indonesia, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan social distancing pada pertengahan Maret 2020. Kebijakan ini sebagai upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hal ini sejalan dengan kebijakan di berbagai Negara yang juga menerapkan kebijakan serupa. Banyak guru, orang tua, dan murid yang belum familier terhadap teknologi. Beberapa orang tua mengeluh dengan pembelajaran berlakunya jarak jauh. Bukan tanpa sebab, berbagai tantangan harus berada dalam kondisi sekarang ini. Mulai dari keterbatasan jaringan, keterbatasan kuota internet, hingga batas memori pada gawai, atau bahkan keterbatasan gawai itu sendiri. Banyak lagi yang kurang mampu dalam mengajar anak maupun tidak mampu dalam menggunakan perangkat lunak ditambah laptop. Keadaan anak-anak Indonesia tentu tidak bisa semua disamaratakan. Keefektifan pembelajaran jarak jauh bergantung pada keadaan murid di rumah. Keadaan anak-anak Indonesia tentu tidak bisa semua disamaratakan. Keefektifan pembelajaran jarak jauh bergantung pada keadaan murid di rumah. Maka sudah semestinya kesejahteraan guru diperhatikan dengan baik oleh pemerintah. Karena maju atau mundurnya suatu bangsa di masa depan, bergantung pada keadaan murid di masa sekarang

Untuk itu, mengetahui kinerja teaga pendidik yang sesungguhnya untuk dapat melaksanakan sebuah sistem pengelolaan pembelajaran memerlukan waktu yang sangat panjang, dengan memerlukannya proses penilaian yang sistematisdan terarah, serta dapat pula diartikan sebagai kesuksesan individu dalam melakukan suatu pekerjaannya. Tugas profesional sumber daya manusia terletak pada kesiapan dalam melaksanakan amanah yang diemban, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi setiap program yang dijalankan. Seorang tenaga pendidik cerminan atau sikap yang profesional sebagai wujud dari peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik. Dalam strategi pengembangan kualitas kinerja pendidik dapat memastikan bahwa setiap individuakan mampu menjalankan dimensi perubahan setiap perubahan situasi dalam pendidikan yang sebagaimana diharapkan. Sehingga dapat meninkatkan kualitas pendidikan pada saat pandemi covid-19.

Tenaga pendidik memberikan suatu pedekatan langsung terhadap peserta didiknya untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran. Maka pedekatan individu memiliki arti yang penting di masa pandemi covid-19. Pengelolaan kelas belajar dalam jaringan dapat ter-uraikan dengan memberikan pendekatan individu, seperti halnya kesulitan belajar bisa lebih mudah terpecahkan, walaupun tenaga pendidik harus menganalisa sikologis setiap peserta didik, akan tetapi sangat memungkinkan berkembangnya potensi peserta didik masing-masing secara optimal. Dan perlu memberikan pendekatan kelompok membutuhkan pembinaan dan mengembangkan sikap sosial pada peserta didik, dalam halnya bahwa peserta didik adalah makhluk homo secius, yakni makhluk yang memerlukan hidup bersama-sama. Makadengan pendekatan kelompok dapat diharapkan bisa tumbuh dan berkembangnya rasa sosial yang tingi dari setiap peserta didik, serta diharapkan dapat mengendalikan rasa egois yang ada dalam dirinya masing-masing, maka akan muncul sikap kesetiakawanan untuk saling membantu pada saat pembelajaran dalam jaringan daring (online) dengan menjelaskan bahwa pembelajaran ini juga tidak mengesampingkan pendekatan daring berbasis ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun