Pada hari Kamis, 14 Agustus 2025 Kementerian Lingkungan Hidup BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove bertema GREENOVE. Kegiatan ini mengusung tema "Streamlining Sustainability: Mangrove Actions for River Resilience" yang dilaksanakan di Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.
GREENOVEÂ merupakan bentuk nyata komitmen mahasiswa dalam mendukung pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem pesisir. Dalam pelaksanaannya, BEM FPIK UB berkolaborasi dengan Komunitas Tegalsari Maritim (KTM), sebuah komunitas lokal yang fokus pada konservasi lahan. Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya menanam mangrove sebagai upaya penghijauan, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga fungsi alami bantaran sungai di wilayah Sidodadi. Penanaman mangrove diharapkan mampu memperkuat ketahanan lingkungan serta mendukung keberlanjutan ekosistem sungai dan pesisir di masa mendatang.
Kegiatan penanaman mangrove di bantaran sungai Desa Sidodadi merupakan salah satu program kerja dari Kementerian Lingkungan Hidup BEM FPIK Universitas Brawijaya. Melalui penanaman lebih dari 40 bibit mangrove, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan memperkuat perlindungan terhadap abrasi. Langkah ini menjadi upaya awal dalam mempertahankan fungsi alami sungai di Sidodadi, yang menjadi muara langsung menuju Pantai Tanjung Penyu. Setiap musim hujan, warga kerap menghadapi ancaman abrasi yang cukup parah hingga menyebabkan genangan air di seluruh desa. Kondisi inilah yang mendorong Kementerian Lingkungan Hidup BEM FPIK UB berkolaborasi dengan Komunitas Tegalsari Maritim.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua Pelaksana GREENOVE dan Wakil Presiden BEM FPIK UB, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Komunitas Tegalsari Maritim yang juga mewakili Kepala Desa Sidodadi. Setelah itu, seluruh peserta bergerak menuju lokasi penanaman menggunakan perahu. Sesampainya di lokasi, warga dan mahasiswa bersama-sama menanam bibit mangrove di sepanjang tepian sungai. Setiap titik penanaman diberi geotagging sebagai penanda dan alat bantu untuk pemantauan ke depan.
Dalam sambutannya, Pak Dian selaku perwakilan dari Komunitas Tegalsari Maritim menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak berhenti pada penanaman saja."Kami berharap teman-teman mahasiswa bisa kembali datang dua bulan lagi untuk melakukan monitoring dan evaluasi hasil penanaman," ujar Pak Dian.Menanggapi hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup BEM FPIK UB pun berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi di akhir tahun, sebagai bentuk tindak lanjut dan tanggung jawab terhadap keberlangsungan program ini.
Usai kegiatan penanaman mangrove, para mahasiswa bersama warga setempat melanjutkan acara dengan tradisi liwetan, yaitu makan bersama secara lesehan. Momen ini bukan hanya menjadi waktu beristirahat, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara mahasiswa, masyarakat, dan komunitas lokal. Bagi mahasiswa, keterlibatan dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Melalui interaksi yang hangat dan kolaborasi langsung di lapangan, mahasiswa tidak hanya belajar dari pengalaman, tetapi juga turut berkontribusi secara aktif dalam kehidupan sosial masyarakat sekitar.
Bagi masyarakat Desa Sidodadi, penanaman mangrove menjadi salah satu upaya paling efektif untuk mencegah abrasi yang kerap mengancam wilayah pesisir. Mangrove dikenal sebagai tanaman dengan toleransi tinggi terhadap salinitas, sehingga mampu menjadi pelindung alami garis pantai. Struktur akar yang kokoh memungkinkan tanaman ini untuk menahan sedimen serta meredam dampak gelombang laut dan badai, sehingga dapat meminimalisir risiko kerusakan daratan dan mencegah terjadinya abrasi.
Selain berfungsi sebagai pelindung pesisir, hutan mangrove juga menjadi habitat penting bagi berbagai jenis biota laut yang hidup dan bermigrasi melalui sungai, seperti ikan, udang, dan kepiting. Oleh karena itu, keberadaan mangrove sangat penting bagi ekosistem perairan maupun kehidupan masyarakat pesisir.