Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Spesies Ikan Terbesar untuk Atraksi Wisata

23 Juni 2016   09:10 Diperbarui: 23 Juni 2016   19:53 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak memberi pakan kepada Hiu Paus di Desa Batubarani, Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Walaupun Hiu Paus ini jinak, aktifitas seperti itu sebenarnya tidak diperbolehkan. Sumber gambar: KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR.

Keberadaan air di Bumi sangatlah penting bagi kehidupan. Bentuk perairan di bumi ini berupa samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer.

Air menyelimuti sebagian besar muka bumi, sekitar 75% muka bumi tertutup oleh air. Secara garis besar, berdasarkan kadar garamnya terdapat perairan tawar dan asin (laut). Dari kedua habitat air tersebut, hiduplah berbagai organisme yang bermanfaat bagi manusia. Salah satunya adalah berbagai spesies ikan.

Beraneka ragam jenis atau spesies ikan tersebut, dengan ukuran dari yang terkecil sampai yang sangat besar hidup dalam kedua lingkungan air tersebut. Pastinya ada ikan yang menjadi raja atau yang terbesar di kedua habitat air laut dan tawar tersebut. Jenis ikan apakah itu?

Ikan Laut

Di perairan laut, Hiu Paus (Rhincodon typus) adalah merupakan jenis ikan yang terbesar. Hiu Paus yang namanya menggabungkan nama dua jenis biota perairan yaitu hiu dan paus, makanya ikan ini adalah jenis ikan (hiu) yang ukuran sangat besar (seperti paus), dengan panjang total dapat mencapai 18-20 meter.

Di Indonesia hiu paus memiliki beberapa nama lokal tergantung daerahnya, misalnya masyarakat Papua menyebutnya Gurano Bintang, di Probolinggo dinamakan Hiu Tutul, dan dalam Bahasa Jawa disebut Geger Lintang, serta masih banyak nama daerah lainnya.

Nama-nama itu mengacu pada adanya pola totol-totol putih dan garis di kulitnya yang cenderung berwarna keabu-abuan. Pola totol-totol putih ini unik untuk setiap individu dan dijadikan dasar untuk melakukan identifikasi, seperti halnya sidik jari.

Jumlah anakannya yang sedikit, intensitas penangkapan yang tinggi, dan kematian karena tertabrak kapal (karena hiu paus cendrung berenang lambat), menyebabkan populasinya terus menurun.

Oleh karena itu, sejak 20 Mei 2013 Hiu Paus telah dilindungi di seluruh wilayah perairan Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18/Kepmen-KP/2013 dengan status perlindungan penuh.

Kemunculan (agregasi) hiu paus ke permukaan laut di beberapa lokasi telah menjadi destinasi pariwisata di beberapa negara seperti Australia, Filipina, Seychelles, Maladewa, Belize, dan Meksiko.

Beberapa lokasi kemunculan Hiu Paus di Indonesia yakni Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC), Talisayan (Berau, Kalimantan Timur), Pantai Bentar-Probolinggo (Jawa Timur), Pulau Weh (Aceh), dan Bone Bolango (Gorontalo), juga telah mendorong berkembangnya kegiatan pariwisata berbasis Hiu Paus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun