Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu...

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hati-hati, Terpatil Ikan Sembilang

16 November 2015   05:56 Diperbarui: 16 November 2015   07:11 7264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila sembilang telah didapat, hati-hati jangan sampai terpatil. Untuk melepas pancing dari mulutnya, lebih amannya potong terlebih dahulu ketiga patil yang ada ditubuhnya.

Patil yang terdapat di bagian atas (sirip punggung) dan samping badan (sirip dada) ikan ini mengandung racun, sehingga ikan ini dikenal sebagai ikan yang berbahaya. Bila tergores atau tertusuk patil sembilang, wajah akan pucat, seluruh badan terasa panas dan susah tidur. Rasa sakit itu akan terus bertambah bila tak segera diobati. Meskipun ganas, racun ikan ini begitu unik, tidak mematikan, menempel pada tubuh korban selama sekitar 24 jam, paling parahnya bisa sampai tiga hari tiga malam. Setelah itu racun sembilang akan hilang dan korban kembali sehat seperti semula.

Racun yang dihasilkan ikan sembilang adalah racun yang heat-labile. Ini berarti racunnya akan rusak bila terkena panas. Jadi, cara yang paling jitu tentu saja dengan merendam bagian yang terpatil dengan air hangat (suhunya kira-kira 45º C), maksudnya jangan terlalu panas agar kulit tidak melepuh. Lama perendaman 30 sampai 90 menit. Bila masih terasa sakit maka perendaman ini dapat diulang.

Ada pula yang mengobatinya dengan biji asam polong/asam jawa. Tidak mesti asam yang dari pohonnya, biji asam yang sudah dibuat bumbu dapur cukup memadai. Belah biji asam menjadi dua bagian. Sebaiknya di belah, bukan di potong. Artinya kita membuat biji asam menjadi dua bagian, lonjong bukannya setengah lingkaran. Kemudian bagian sebelah dalam biji asam ditempelkan pada liang/luka sengatan ikan sembilang. Sebaiknya ditempelkan sesaat setelah kita disengat ikan sembilang, bukan setelah sakitnya mulai parah, itu akan membuat proses penyembuhan jadi lambat.

Bila itu tidak mempan dan masih sakit, ya harus ke dokter untuk dapat diberi obat bius lokal. Patil ikan yang mungkin masih tertinggal harus dicari dan dikeluarkan. Dianjurkan juga untuk diberikan suntikan tetanus (luka sepele juga bisa kena tetanus). Bila luka luas, bisa diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi kulit.

Konsumsi Ikan Sembilang

Ikan ini sangat digemari oleh masyarakat, selain karena rasanya yang enak dan bergizi, juga dianggap mempunyai khasiat tertentu. Ikan sembilang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk ikan asap.

Ada yang menyatakan, ikan gurami dan ikan mas memang gurih, tetapi ikan sembilang lebih gurih. Banyak cara memasak sembilang. Dengan digoreng, dibakar, atau dipepes dengan bungkus daun pisang. Kalau ingin yang berkuah, cobalah olah menjadi asam pedas ikan sembilang, sangat cocok karena tekstur dagingnya yang lembut dan durinya sedikit, membuat ikan ini nikmat untuk disantap.

Tentang khasiatnya, ada yang bilang ikan sembilang dapat meningkatkan kesuburan wanita (dan laki-laki), sehingga membantu proses kehamilan. Bila sudah menikah beberapa lama tapi susah untuk mempunyai keturunan, sudah periksa ke dokter dan berobat segala macam cara namun belum berhasil juga, disarankan untuk mencoba memakan ikan sembilang. Ikan ini dimasak dengan cara dipepes dengan bungkus daun pisang. Ternyata ada yang berhasil bisa hamil dan mempunyai anak. Tentu saja untuk kepastiannya perlu penelitian lebih lanjut.

Khasiat lainnya adalah mengurangi rasa nyeri saat haid, pelindung jantung (stabilisasi detak jantung), menurunkan tekanan darah, mencegah penggumpalan darah, pembentukan sel otak, mengurangi artherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), mengurangi kadar kolesterol, memacu pertumbuhan anak, dan memperlancar proses pencernaan. (Dari berbagai sumber).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun