Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Palangkaraya sebagai Pusat Pemerintahan RI dan Pembelajaran dari Canberra

1 Mei 2019   16:15 Diperbarui: 5 Mei 2019   13:07 4114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canberra ACT ( allhome.com.au)

Canberra, ACT, Kota Pusat Pemerintahan yang Berbau 'Desa' Sebagai Ibu Kota Australia

Wacana untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Palangkaraya membuat saya ingat Kota Canberra, Australia. Meski, saya hanya sempat tinggal di Canberra selama tiga minggu dan itu pun untuk urusan pekerjaan, saya punya kenangan mendalam tentang kelebihan Canberra ACT sebagai pusat pemerintahan negara Australia. Juga, Canbera sebagai kota yang nyaman bagi mahasiswa dan bagi warga secara umum. 

Terdapat sejarah bahwa untuk lebih dari 21.000 tahun, Canberra adalah rumah bagi warga aborigin Australia yaitu masyarakat Ngunnawal. Setelah adanya kolonisasi bangsa Eropa, kondisi masyarakat berubah. Kebiasaan bertanam seperti yang dilakukan masyarakat aborigin berangsur menghilang.

Pada saat yang sama budaya dan bahkan penyakit juga dibawa masyarakat Eropa ke masyarakat aborigin. Ini sempat membuat banyak kalangan aborigin meninggal ketika cacar air menyerang. Karena hilangnya sebagian besar masyarakat aborigin di wilayah ini, akhirnya masyarakat asli yang tersisa seakan hanya jadi peninggalan.

Sisa budaya masyarakat aborigin ini ada di Birrigai Rock Shelter di Tidbinbilla Nature Reserve, di lukisan batu Namadgi National Park (sayang Tidbinbilla terbakar pada beberapa tahun yang lalu) dan di banyak area di Australian Capital Territory (ACT). Ini terjadi sampai tahun 1820, ketika masyarakat Eropa Barat menempati wilayah ini.

Canberra kemudian mengalami masa masa perubahan. Di tahun 1815, suatu jalan dibangun melewati the Blue Mountains ke Bathurst Plains, dan pada 1820 sebuah jalan sepanjang 100 km dibangun menuju Goulburn Plains. Ini membuka wilayah pembangunan Australia.


Adalah penjelalah Joseph Wild, James Vaughan, dan Charles Throsby Smith yang menemukan the Limestone Plains di wilayah Canberra. Penghuni Eropa pertama di wilayah ini adalah Joshua John Moore yang mendirikan terminal ternak bernama Canberry yang berasal dari nama aborigin 'Kamberra' atau 'Kambery'. Akhirnya pada 1913, Canberra menjadi nama resmi dari area ini.

Kemudian, Parlemen persemakmuran terbentuk pada 1901. Setelah proses pembentukan beberapa negara bagian di Australia, pada 1 Januari 1911, the Australian Capital Territory (ACT) dideklarasikan. Kompetisi untuk mendesain Ibu kota Australia diadakan.

Kompetisi melibatkan 130 peserta dan dimenangkan oleh arsitek asal Amerika, Walter Burley Griffin dan istrinya, Marion Mahony Griffin. Selanjutnya, the Australian Capital Territory (ACT) menjadi teritorial mandiri pada 1989.

Walter Burley Griffin mendesain Canberra dengan pengaruh dari gerakan kota indah bertaman dan berpadang rumput. Ini juga melibatkan desain bukan hanya rumah rumah di wilayah ini tetapi juga interior, seni kaca, karpet dan hiasan pernak pernik ruangan. Taman taman dan area berair juga menjadi perhatian dari desain.

Untuk Australia, memang kota besarnya adalah Sydney dan Melbourne, yang juga dianggap terbaik dan nyaman ditinggali. Namun, di tahun 2018, 'Lonely Planet' menempatkan Canberra ada dalam urutan ketiga sebagai kota yang paling nyaman dan terbaik di dunia untuk wisatawan. Dari sisi urutan,  ia jadi kota terbaik di dunia, setelah Seville di Spanyol dan Detroit di Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun