Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Parade Pagi Perahu Warna-warni di Bonang Binangun

6 Maret 2019   07:05 Diperbarui: 7 Maret 2019   22:47 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mempersiapkan Kapal (Dokumentasi Pribadi)

Masyarakat memang menganggap penting upacara Sedekah Laut dan Sedekah Bumi. Beberapa bagian masyarakat di luar masyarakat pelaut dan petani menganggap upacara ini sebagai pemborosan. Namun, bagi masyarakat pelaut dan petani yang hidupnya sangat tergantung pada alam, upacara ini diartikan sakral. 

Berterima kasih atas rejeki yang didapat dari alam, dan berdoa agar alam tetap damai dan memberikan rejeki di masa depan. Bukankah ini artinya merayakan keberlanjutan alam yang didengungkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs)? 

Sedekah Laut dan juga Sedekah Bumi adalah tradisi. Mudah mudahan tidak ada kelompok masyarakat yang menolaknya karena alasan musrik seperti di wilayah Cilacap. Dan kita selalu berharap perahu perahu nelayan yang berwarna warni itu tetap berparade di setiap pagi di Bonang Binangun dan seluruh lautan Indonesia. Aaamiin

Pustaka


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun