Masyarakat memang menganggap penting upacara Sedekah Laut dan Sedekah Bumi. Beberapa bagian masyarakat di luar masyarakat pelaut dan petani menganggap upacara ini sebagai pemborosan. Namun, bagi masyarakat pelaut dan petani yang hidupnya sangat tergantung pada alam, upacara ini diartikan sakral.Â
Berterima kasih atas rejeki yang didapat dari alam, dan berdoa agar alam tetap damai dan memberikan rejeki di masa depan. Bukankah ini artinya merayakan keberlanjutan alam yang didengungkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs)?Â
Sedekah Laut dan juga Sedekah Bumi adalah tradisi. Mudah mudahan tidak ada kelompok masyarakat yang menolaknya karena alasan musrik seperti di wilayah Cilacap. Dan kita selalu berharap perahu perahu nelayan yang berwarna warni itu tetap berparade di setiap pagi di Bonang Binangun dan seluruh lautan Indonesia. Aaamiin