Mohon tunggu...
lewi seventin manullang
lewi seventin manullang Mohon Tunggu... Pelajar

Membaca, topik tentang masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Medan

Pengaruh Budaya terhadap Produktivitas Kerka

6 Oktober 2025   20:10 Diperbarui: 6 Oktober 2025   20:01 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Pengaruh Budaya terhadap Kinerja dan Motivasi Karyawan

Budaya organisasi yang positif menciptakan suasana kerja yang harmonis,aman, nyaman ,rasa memiliki, dan semangat kerja tinggi. Karyawan yang merasa dihargai dan diterima dalam lingkungan kerja akan menunjukkan tindakan yang positif terhadap perusahaan. Mereka pasti akan termotivasi untuk bekerja lebih baik, menghasilkan ide-ide baru, dan meningkatkan efisiensi kerja.

Sebaliknya, budaya organisasi yang negatif seperti diskriminasi, kurangnya komunikasi, atau tekanan berlebihan—dapat menyebabkan stres kerja,malas bekerja, rendahnya motivasi, serta meningkatnya tingkat absensi dan pergantian karyawan. Hal ini pada akhirnya menurunkan hasil kerja organisasi secara keseluruhan.

4. Contoh Nyata dalam Dunia Kerja

Budaya kerja Jepang dapat dijadikan contoh yang sangat baik. Di negara tersebut, dikenal istilah kaizen yang berarti perbaikan terus-menerus. Budaya ini menanamkan nilai bahwa setiap individu harus selalu berusaha memperbaiki proses kerja sedikit demi sedikit setiap hari. Hasilnya, banyak perusahaan Jepang yang dikenal memiliki tingkat produktivitas dan kualitas tinggi.

Sementara itu, di Indonesia, nilai budaya gotong royong dan kekeluargaan sering diterapkan dalam organisasi. Budaya ini membuat lingkungan kerja terasa lebih akrab dan saling mendukung, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua budaya lokal secara otomatis meningkatkan produktivitas. Jika budaya kekeluargaan terlalu kuat tanpa profesionalisme, bisa muncul sikap “tidak enak” untuk menegur rekan kerja yang tidak disiplin. Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara budaya lokal dan nilai profesional dalam dunia kerja modern.

---

Penutup

Budaya memiliki pengaruh besar terhadap produktivitas kerja. Nilai-nilai budaya seperti disiplin, tanggung jawab, kerja sama, ketulusan,dan inovasi dapat menjadi pendorong utama meningkatnya kinerja individu maupun organisasi. Sebaliknya, budaya kerja yang negatif akan menghambat perkembangan dan menurunkan produktivitas organisasi.

Oleh karena itu, setiap organisasi perlu menanamkan budaya kerja yang positif dan mendukung pencapaian tujuan bersama. Dengan membangun budaya kerja yang sehat, harmonis, dan berorientasi pada kinerja, produktivitas dapat meningkat dan keberhasilan organisasi dapat tercapai secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun