Mohon tunggu...
Eldo Le Wirrya
Eldo Le Wirrya Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hi, I'm a Human Brand Counsellor & eCommerce Strategist !\r\n\r\nSaya percaya, integrasi yang benar antara Keyakinan, Harapan, Cinta Kasih dan pengenalan Jati Diri dapat merubah Indonesia dan bahkan Dunia yang tua ini menjadi tempat yang damai sesuai dengan tujuan diciptakan-nya. \r\n\r\nCek profile saya di : http://linkedin.com/in/ewbrata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Membunuh Diri di Facebook !

22 Maret 2010   05:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:16 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Untuk kesekian kalinya, saya membaca status update beberapa teman di Facebook atau akun Social Media lain dengan sederetan kalimat  : “ …...Saya sudah tidak Fesbukan lagi...... “ “ …...Selamat jalan teman-teman FB-ku..... “ “ …..Akhirnya, aku menemukan rumah yang baru..... “ “ …..I Have deactivated my Facebook account...... “ Setelah hanya memberikan komentar dan kemudian mengadakan survey kecil ke teman-teman saya di beberapa akun Social media, kali ini tak kuasa saya membagikan rangkuman hasil survey dalam tulisan berikut ini. 5 alasan seseorang membunuh dirinya atau sedang mati suri di Facebook 1.Mempunyai masalah dengan seseorang Biasanya hal ini terjadi pada seseorang yang sedang putus cinta, bercerai dengan pasangannya atau sakit hati karena komentar-komentar di Facebook  yang menyinggung perasaannya. Bagi mereka yang putus cinta dan bercerai dengan pasangannya, tindakan membunuh diri lebih banyak dilakukan daripada melakukan mati suri di Facebook. Sedangkan mereka yang mempunyai masalah ketersinggungan dengan teman-teman biasanya melakukan tindakan mati suri saja tanpa melakukan aksi bunuh diri. * Mati suri disini artinya tidak menutup akun Facebooknya tetapi hanya memantau status update teman-teman, add teman baru atau hanya aktif di komunitas-komunitas group. Suatu ketika apabila masalah sudah terselesaikan, akun tersebut akan bangkit / aktif kembali. 2.Merasa tidak dihargai dan diperhatikan Efek dari powerful-nya fitur Networking Facebook melahirkan suatu fenomena semakin banyaknya acara-acara reuni SMP, SMA atau bahkan reuni SD membuat seseorang mengalami euphoria masa lalu. Pada kenyataannya teman-teman yang kita kenal dekat semasa muda akan bisa berubah dalam sekian tahun dari mulai sifat, karakter dan kedekatannya pada saat kita bertemu kembali disaat ini, meskipun tidak sedikit juga yang mendapatkan kembali 'permata yang sudah hilang selama bertahun-tahun' Sangat minor sekali yang melakukan tindakan bunuh diri dibandingkan melakukan mati suri atas alasan tidak dihargai dan diperhatikannya mereka. 3.Bosan Sifat dasar manusia turut berperan disini, kebosanan dan ingin mencari sesuatu yang lebih bisa memberi kepuasaan menjadi alasan yang kuat untuk mengakhiri hidupnya di Facebook dan ber-imigrasi ke Social Media Tools lainnya. Hal inilah yang membuat pengembang Facebook memutar otaknya agar semua fitur di Facebook beserta aplikasi tambahannya dapat memberikan kepuasaan lebih dan lebih lagi. Hanya 20% yang berniat membunuh diri berbanding 80% yang tetap membiarkan akun Facebook-nya mati suri akibat sifat bosan seorang manusia. 4.Buang-buang waktu Biasanya dilontarkan oleh mereka yang hanya ikut-ikutan trend untuk membuka akun Facebook agar tidak di-cap ketinggalan jaman oleh teman-temannya. Pada kenyataannya, mereka tidak memiliki ketertarikan dibidang tehnologi komputer alias gaptek. Kurang dari 5% mereka melakukan bunuh diri dibandingkan yang melakukan mati suri. Mungkin dikarenakan gaptek, mereka pun tidak mengerti bagaimana cara menutup akun Facebook-nya tersebut. 5.Lebih senang menjadi penonton Mereka yang mengemukakan alasan ini, lebih dominan berusia 35 tahun keatas. Masa-masa dimana karier dan usaha dipertaruhkan sehingga waktu yang tersisa untuk bersosialisasi secara digital semakin sedikit bahkan untuk untuk menekan keyboard di PC / Gadget mereka sekalipun. Mereka hanya melakukan pengecekan rutin setiap hari atau seminggu sekali terhadap akun Facebook mereka tanpa melakukan aktivitas pembaharuan status update. Sesekali mengijinkan teman untuk bergabung atau membalas komentar secara singkat kepada teman-teman tertentu. 100% menyatakan tetap mempertahankan akun Facebooknya alias melakukan mati suri. Apakah anda berencana bunuh diri atau mati suri di Facebook ? Pikirkan kembali matang-matang sebelum anda bertindak, karena bisa saja ada seseorang teman anda memerlukan pertolongan atau perhatian dari anda melalui saluran Social Media Networking atau Facebook. Sesuai dengan namanya, beraktivitas di Social Media seharusnya mengedepankan aspek sosial dibandingkan aspek kesenangan yang kita inginkan. Lagipula, kesenangan yang paling dalam dan terindah adalah bisa menjadi berarti bagi orang lain dan bukan hanya memberikan arti pada diri sendiri saja. Mari kita ber-Social Media dengan motivasi dan tujuan yang benar ! Socialize Yours !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun