Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang yang Jatuh dan Bangkit Lagi Akan Lebih Kuat dari Orang yang Tak Pernah Jatuh

24 Juni 2020   19:35 Diperbarui: 10 Juni 2021   07:29 8852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Facebook/John Kei

Orang yang jatuh dan bangkit kembali akan jauh lebih kuat dari orang yang tak pernah jatuh sama sekali

Ketika kita telah memutuskan untuk bertobat atau menjadi pribadi yang lebih baik dari masa lalu kita dan ternyata proses untuk menuju ke jalan kebaikan itu sangatlah sulit dan membuat kita kembali terjatuh pada kegagalan yang sama, janganlah kita berputus asa akan kegagalan yang telah kita buat kembali.

Bagi mereka yang melihat kisah atau cerita hidup seseorang yang jatuh bangun untuk berjuang menjadi pribadi yang lebih baik, janganlah cepat menghakimi seseorang dari sudut pandangan dirimu sendiri.

Perjuangan setiap orang berbeda-beda, kesusahan setiap orang berbeda-beda, latar belakang seseorang bisa jatuh kembali juga berbeda-beda. Jika kita tidak tahu persis akan latar belakang kisah seseorang maka janganlah kita menjadi hakim atas orang lain.

Mungkin kita melihat bagaimana mudahnya orang lain yang hidupnya terus menjadi pribadi yang baik ketika orang itu bertobat, sehingga menjadikan itu sebagai pembanding atas hidup orang lain yang jatuh bangun pada proses pertobatan yang dia jalani.

Sekali lagi, setiap orang punya kisah dan latar belakang yang berbeda. Jangan pernah menyamakan proses pertobatan orang yang satu dengan yang lainnya, jalan hidup setiap orang berbeda, rencana Tuhan dan rancangan Tuhan dalam diri setiap orang berbeda pula. 

Baca juga: John Kei dan HAM

Kisah hidup seseorang yang baru saja terjerumus dalam kehidupan yang jauh dari Tuhan berbeda dengan mereka yang mungkin telah 5-10 tahun dalam kehidupan yang jauh dari Tuhan, juga berbeda pula dengan orang yang mungkin telah puluhan tahun hidup jauh dari Tuhan. 

Kisah perjalan hidup pertobatan setiap orang pasti berbeda kisah dan perjalanan hidupnya. Bukan hanya tergantung pada lama tidaknya seseorang hidup jauh dari Tuhan, tapi tergantung pada cara Tuhan membawa anak-anakNya kembali pulang kedalam pelukanNya, menghidupi jalan kebenaran yang Tuhan mau untuk setiap anak-ankNya jalani. 

Bulu yang patah terkulai tidak akan diputuskanNya, Dia akan jadikan Indah sungguh lebih berharga. Sumbu yang pudar tidak akan dipadamkanNya, Dia akan jadikan terang bagi kemuliaanNya.

Proses perjuangan dari setiap orang berbeda-beda. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi pribadi yang baik, tentu saja tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Di sini dibutuhkan proses untuk merestorasi sebuah kebiasaan atau gaya hidup seseorang tersebut dan proses itupun membutuhkan ketetapan hati dan kesabaran diri pada pembentukan yang akan Tuhan kerjakan.

Bayangkan jika anda sekarang berprofesi sebagai sopir truk, dan sekarang anda dipercayakan untuk menerbangkan pesawat. Anda pun lalu dilatih untuk mengemudikan pesawat tersebut. Di sinilah, proses belajar itu terjadi, di sinilah proses transisi itu terjadi, dan disinilah dimana peran Instruktur atau pelatih sangat anda butuhkan.

Namun, apakah dalam proses belajar ini tiada kesalahan yang anda buat?

Hormatilah dan hargai proses belajar setiap orang, dukunglah setiap proses transisi setiap orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

John Kei / John Refra (Sumber: ksp.go.id)
John Kei / John Refra (Sumber: ksp.go.id)
Akan selalu ada harapan bagi setiap manusia yang ingin hadirnya kebaikan dalam diri mereka. Karena hidup adalah proses, karena hidup adalah belajar, dan belajar tiada batasan umur atau usia, karena belajar tiada mengenal kata tua.

Ketika kita jatuh maka kita harus berdiri dan bangkit kembali, jika kita kalah dan gagal, kita harus mencoba berjuang kembali. Sampai kapan?
Sampai ketika Tuhan akan memanggil kita pulang. Selama kita hidup di dunia, Tuhan ingin agar kita terus belajar dan terus berjuang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Baca juga: Mengapa Ada John Kei di Antara Kita?

Kisah pertobatan John Kei saat berada dalam terali besi sempat menjadi pusat perhatian banyak orang. Kisah John Kei banyak menginspirasi banyak orang yang berada pada dunia premanisme untuk mengikuti jejak kebaikan yang dipilihnya ketika itu. Keinginannya yang kuat untuk menjadi pribadi yang baik disampaikannya beberapa waktu yang lalu, dan itu sempat dia sampaikan ke media dalam proses wawancaranya ketika diliput media waktu itu.

Dan banyak orang menaruh harapan besar pada kisah hidup seorang John Kei. Karena lewat kehidupan beliau, orang-orang bisa melihat bagaimana Tuhan bekerja mengubah hidup seseorang.

Peristiwa yang terjadi di Green Lake City & Cengkareng memang seakan menjadi perhatian masyarakat, terlebih bagi mereka yang terus mengikuti perjalanan hidup seorang yang dijuluki "Godfather" Jakarta ini. 

John Kei yang bernama aslinya John Refra ini kembali berhadapan dengan hukum bersama dengan saudara-saudaranya yang lain atas peristiwa yang akhir ini diketahui hanya merupakan masalah intern keluarga John Kei sendiri. 

Permasalahan intern keluarga Bung John Kei dengan pamannya ini membuat sosok yang beberapa waktu silam sempat dijuluki "Godfather" Jakarta ini harus diamankan dan diperiksa oleh pihak berwajib. 

Jika terbukti secara jelas terlibat, tentu saja ada proses hukum yang harus dilewati, namun sampai kini asas praduga tak bersalah masih melekat pada diri John Kei itu sendiri. 

Jika John Kei terbukti bersalah dan harus mempertanggung jawabkan tindakannya selalu warga negara yang ikut menjunjung hukum di Indonesia. Satu hal yang pasti, tetap akan banyak orang yang akan terus mendoakan beliau menghadapi ini semua. 

Karena manusia memang tak lepas dari kesalahan dan kekhilafan dalam mengambil sebuah keputusan. Masih banyak orang yang yakin dan percaya sebagaimana Tuhan bekerja melembutkan hati seorang John Kei ketika dia berada dalam jeruji tahanan beberapa tahun yang lalu, sampai sekarang Tuhan akan terus bekerja memulihkan hidup beliau sampai apa yang dahulu menjadi nazar dari seorang sosok John Kei ini menjadi tergenapi.

Sumber Foto: mediaindonesia.com / Sumaryanto Bronto
Sumber Foto: mediaindonesia.com / Sumaryanto Bronto
Ketika kita dalam kesendirian dan ketenangan, kerap kali kemauan dan keinginan untuk berubah itu sangat kuat. Demikian juga yang terjadi kepada John Kei ketika itu, kerinduan dia akan kehidupan yang baik itu pun hadir dalam ketenangan jiwanya di balik terali besi, dan itu semua dia buktikan ketika dia berada di luar penjara. 

Baca juga: Aksi Brutal Premanisme Geng John Kei dan Peringatan Kapolri

Kesaksian hidup seorang John Kei banyak dirindukan setiap orang. Sosoknya menjadi kesaksian hidup bagi banyak orang akan perubahan yang menjadi pembuktian tekadnya itu. Namun kehidupan di luar adalah proses perjalanan yang sesungguhnya. Pasti banyak hal yang harus diselesaikannya setelah berada diluar penjara. Sebenarnya disinilah dibutuhkan sepasang kaki yang kuat, bukan untuk dipakai berdiri, namun untuk terus berlutut di dalam hadirat Tuhan.

Memang kita tidak merasakan apa yang dia rasakan, kita tidak tahu persis apa yang sebenarnya terjadi atas kasus yang kembali melibatkan dirinya kini.

Namun satu yang pasti, satu yang saya pribadi dan kami semua yakini tentang ucapan beliau akan tekad kerinduan beliau menjadi pribadi yang baik dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Apa yang kita lepaskan di bumi, itu terlepas juga di sorga, dan apa yang kita ikat di bumi itu juga akan terikat di sorga

Tuhan tahu setiap niat baik setiap orang, ketika kita memiliki niat murni tersebut. Yang harus kita lakukan adalah terus berusaha menggapai apa yang menjadi kerinduan kita itu dengan sepenuh kemampuan kita, sampai batas kemampuan kita, selebihnya, tangan Tuhan lah yang akan bekerja mengerjakan hal-hal yang tak mampu kita kerjakan dengan kekuatan kita.

Tuhan tidak akan melihat berapa kali kita gagal dan terjatuh, yang dilihat Tuhan adalah bagaimana kemauan kita untuk bangkit dari kegagalan kita tersebut.

Tetap kuat, dan tetap semangat, karena Tuhan tetap bekerja dalam segala hal untuk kebaikan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun