Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Narkoba, Petani, dan Air Mata Mama

9 Mei 2019   03:07 Diperbarui: 25 Juni 2019   10:00 5624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun 2010, saat mama masih terus menyemangati saya/Dokpri

Seiring waktu berjalan, usaha demi usaha kami lakukan, pengobatan, terapi dan upaya yang lain lewat rehabilitasi membuat saya sempat berhenti sebagai pemakai hanya sementara waktu.

Saya jatuh bangun, jatuh lagi, bangun lagi sampai suatu saat tempat rehabilitasi di daerah saya memberitahukan ke mama bahwa saya harus dikirimkan ke Lido, kalau tidak salah di Sukabumi saat itu.

Saat mendengar itu, mama tidak mau jauh dari anaknya, seakan mama tahu persis apa yang terbaik untuk anaknya. Mama tidak mengijinkan saya pergi, saya ingat waktu itu mama bilang kita pulang saja, kita akan tinggal di kampung halaman mama, di sana nanti saya tidak lagi memiliki komunikasi dengan teman teman saya, dan mungkin dengan hidup di kampung pikiran mu akan lebih tenang dan perlahan keinginan untuk memakainya itu akan hilang, mama terus memotivasi saya dan meyakinkan saya untuk tinggal di kampung. 

Kami pun akhirnya memilih untuk berpindah tinggal di kampung. Sampai saat ini, sampai saat saya menulis cerita ini saya masih tetap tinggal di kampung tercinta ini. 

Panen Jagung/Dokpri
Panen Jagung/Dokpri

pertama kali datang ke kampung ini, d kampung halaman mama ini, sudah 8 Tahun lebih. Di kampung inilah saya mengenal dunia Pertanian, sebelumnya saat masih jatuh bangun memakai Narkoba saya sempat juga bekerja sebagai Teknisi Komputer, Pernah membuka Usaha Service Komputer, Usaha Pengetikan, Usaha Cuci Photo, Pernah juga membuka Warnet, pernah juga bekerja di salah satu perusahaan konstruksi, pernah menjadi staf administrasi, pernah juga dibagian keuangan, pernah juga menjadi marketing di satu perusahaan developer, pernah juga menjadi staf administrasi di perusahaan developer yang membangun rumah komersil. 

Banyak sudah usaha, dan jenis pekerjaan yang saya jalani namun ketika pertama kali menanam jagung dengan luas 1 ha yang awalnya iseng, meski pertama kali menanam saat itu saya gagal panen, hasil yang saya dapat tidak lebih dari setengah biaya yang saya keluarkan, akan tetapi saya seperti menemukan jati diri saya, saya merasa senang sekali ketika saya menatap hamparan perkebunan, saat itu hati saya terasa tenang dan damai.

Merasa menemukan semangat dan jati diri saya ketika itu, gagal panen jagung saat itu tidak sama sekali membuat saya kecewa atau menyerah, di pikiran saya, saya senang menanam, saya senang melihat tanaman itu tumbuh dan kali kedua saya menanam saya bertekad saya tidak boleh gagal panen lagi. 

Panen Jagung dengan hasil yang baik. Saya posisi duduk./Dokpri
Panen Jagung dengan hasil yang baik. Saya posisi duduk./Dokpri

Akhirnya saya memutuskan untuk belajar bagaimana cara menanam yang baik, saya banyak bertanya kepada orang orang yg saya anggap berpengalaman, saya banyak membaca tentang artikel-artikel pertanian, saya banyak membaca buku-buku tentang dunia pertanian. Saya pun akhirnya berkesimpulan bahwa dunia pertanian dan profesi petani bukanlah sebuah profesi yang mudah, karna banyak sekali faktor yang harus saya pelajari jika saya ingin maju menjadi petani yang sukses.

Selesai pemasangan mulsa untuk persiapan saya menanam cabai (dokpri) 
Selesai pemasangan mulsa untuk persiapan saya menanam cabai (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun