Mohon tunggu...
Tessalonika
Tessalonika Mohon Tunggu... Writer

Aku tuh introvert, jadi kadang susah banget buat nyuarain pendapat. Ujung-ujungnya ketelen sendiri, numpuk di kepala. Tapi akhirnya aku nemuin cara paling nyaman buat ekspresiin diri - nulis. Serius, nulis itu udah jadi bagian dari hidup aku. Selain itu, aku juga suka banget baca buku. Kalau lagi capek atau butuh healing, pasti langsung nyari novel, buku motivasi, atau Christian’s book buat nenangin diri. Terus, satu lagi yang nggak bisa lepas dari aku - fashion! Buat aku, fashion itu bukan cuma tentang style, tapi juga cara buat nunjukin siapa diri aku. So yeah, this is me. 📚👗✨

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Jangan Cuma Cuan, Tapi Pahami Arus Kas Biar Bisnis Nggak Boncos!

17 Maret 2025   12:29 Diperbarui: 17 Maret 2025   12:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cek keuangan bisnis secara rutin---jangan sampai ada kebocoran cash flow!  : Kelly Sikkema | Sumber: Unsplash

Sering dengar cerita UMKM yang laris manis tapi ujung-ujungnya tetap kehabisan duit? Nah, itu tanda arus kasnya nggak sehat! Menurut Philip Kotler (2005), pakar pemasaran, "Cash flow is the lifeblood of any business." Artinya, tanpa arus kas yang sehat, bisnis bisa mati meskipun penjualannya tinggi.

Cuan gede itu bagus, tapi kalau uang keluar lebih cepat daripada yang masuk, bisa bahaya. Yuk, pahami arus kas biar bisnis kamu tetap aman!

Pengertian Arus Kas & Pentingnya bagi Bisnis

Menurut Warren Buffett (2007), investor legendaris, "Cash is to a business as oxygen is to an individual: never thought about when it is present, the only thing in mind when it is absent." Jadi, arus kas itu seperti oksigen bagi bisnis---kalau nggak ada, bisnis bisa kolaps!

Simpelnya, arus kas adalah pergerakan uang masuk dan keluar dalam bisnis. Kalau uang masuk lebih banyak dari yang keluar, bisnis sehat. Tapi kalau sebaliknya? Bisa tekor, bahkan rugi!

Dan ini bukan masalah kecil. Menurut Harvard Business Review (2014), 82% bisnis kecil gagal karena arus kas yang buruk!

3 Jenis Arus Kas dalam Bisnis & Contohnya

Mengacu pada teori Richard A. Brealey dalam Principles of Corporate Finance (2011), arus kas dibagi menjadi tiga:

  • Arus Kas Operasional --- Duit yang masuk dan keluar dari aktivitas bisnis utama, seperti penjualan dan pembelian bahan baku. Contoh: Warung kopi dapet pemasukan dari jualan kopi, tapi juga keluar duit buat beli biji kopi dan bayar sewa tempat. 
  • Arus Kas Investasi --- Duit yang digunakan untuk investasi, misalnya beli peralatan atau properti. Contoh: Pemilik restoran beli mesin espresso baru buat meningkatkan kualitas kopi yang dijual. 
  • Arus Kas Pendanaan --- Duit dari sumber pendanaan, seperti pinjaman atau modal tambahan. Contoh: Startup dapat suntikan modal dari investor buat ekspansi bisnis ke kota lain. 

Kenapa Arus Kas Itu Penting?

Bisnis yang punya arus kas sehat bakal lebih:

  • Lebih Stabil -- Bisa bayar tagihan dan operasional tepat waktu.
  • Siap Berkembang -- Bisa ekspansi tanpa takut kehabisan dana.
  • Lebih aman dari krisis -- Nggak gampang bangkrut kalau ada masalah.

Biar makin kebayang, coba lihat contoh nyata ini:

Kasus Bangkrut: Toys "R" Us (2017)
Meskipun jadi raksasa mainan dengan omzet miliaran dolar, Toys "R" Us akhirnya bangkrut. Masalahnya? Arus kas buruk & utang numpuk. Mereka terlalu agresif ekspansi dan nggak siap bayar utang, akhirnya kehabisan uang operasional.

Kasus Sukses: Kopi Kenangan
Di sisi lain, Kopi Kenangan sukses besar karena mengelola arus kas dengan baik. Mereka fokus pada ekspansi yang terukur, pakai sistem pembayaran cashless biar uang cepat masuk, dan jaga efisiensi operasional. Hasilnya? Bisa terus berkembang tanpa ketergantungan utang besar.


Nah, setelah tahu betapa krusialnya arus kas, sekarang saatnya cari tahu cara mengelolanya supaya bisnis tetap untung! 

5 Cara Mengelola Arus Kas agar Bisnis Tetap Untung

1. Pisahin Duit Pribadi dan Bisnis

Menurut Robert Kiyosaki (1997), penulis Rich Dad Poor Dad, "Poor cash flow management is the number one reason why businesses fail." Jangan campur keuangan pribadi dan bisnis supaya lebih mudah mengontrol uang keluar-masuk.

2. Catat Semua Transaksi

Peter Drucker, bapak manajemen modern dalam The Practice of Management (1954), bilang "What gets measured gets managed." Artinya, kalau nggak dicatat, kita nggak bisa mengelola arus kas dengan baik. Bisa pakai buku kas, Excel, atau aplikasi keuangan.

3. Atur Pembayaran dan Penagihan dengan Bijak

  • Jangan kasi pelanggan ngutang terlalu lama.
  • Atur pembayaran ke suplier supaya nggak numpuk di satu waktu

4. Punya Dana Darurat untuk Bisnis

Mengutip teori Dave Ramsey dalam The Total Money Makeover (2003), "A business without an emergency fund is like a car without brakes." Dana darurat bikin bisnis tetap jalan meskipun ada pengeluaran tak terduga.

5. Analisis Arus Kas Secara Berkala

Paul Samuelson (1970), peraih Nobel Ekonomi, bilang "Investing should be more like watching paint dry or watching grass grow." Artinya, perlu konsistensi dalam mengelola keuangan, termasuk arus kas bisnis!

Arus kas yang sehat bikin bisnis lebih stabil dan nggak gampang goyah. Jadi jangan cuma fokus cari untung, tapi juga kelola keuangan dengan baik. Seperti kata Warren Buffett (2007), "If you don't manage your cash flow, someone else will."

Mau bisnis lancar tanpa drama keuangan? Yuk, mulai kelola arus kas dari sekarang!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun