Mohon tunggu...
Leticia Tedra
Leticia Tedra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Psikoedukasi untuk Mewaspadai Virus Saat Hujan

1 April 2024   12:02 Diperbarui: 1 April 2024   12:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di Indonesia, di beberapa daerah saat ini sedang dilanda oleh hujan selama berhari-hari. Musim hujan sendiri sering disebut-sebut dapat membawa penyakit. Pasalnya, pada musim hujan inilah berbagai mikroba dan virus penyebab penyakit jadi lebih mudah berkembang biak dan menulari orang-orang. Apabila pada saat tersebut, Imun tubuh kita sedang tidak baik, maka kita akan lebih mudah diserang oleh berbagai macam penyakit.

Musim hujan sangat identik dengan peningkatan kasus infeksi karena kondisinya yang dingin dan lembap. Suasana lingkungan seperti itulah yang mendukung perkembangbiakan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan parasit. Selain itu, genangan air para musim hujan dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menjadi perantara penularan penyakit.

Kondisi lingkungan yang tidak sehat tentunya menjadi pemicu masuknya virus ataupun kuman kedalam tubuh kita. Oleh sebab itu, pentingnya ada psikoedukasi terhadap warga-warga agak mereka tidak terkena ataupun tertular penyakit. Psikoedukasi adalah metode edukatif yang ditujukan untuk memberikan informasi dan pelatihan yang diperlukan keluarga dengan bekerja sama dengan tenaga kesehatan sebagai bagian dari keseluruhan is rencana perawatan klinis untuk kesehatan anggota keluarga.

Sebelum melakukan Psikoedukasi, perlunya melakukan survey terlebih dahulu untuk melihat prevalensi warga sebelum melaksanakan psikoedukasi dalam bentuk penyuluhan sosial. Terdapat 6 aspek yang dapat menjadi penyebab virus berkembang biak:

1. Temperature: Suhu dan kelembaban berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan penyakit berupa virus, bakteri, jamur, dan parasit.
2. Humidity: Kelembaban yang terlalu tinggi dalam rumah dapat mempercepat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang dapwt menyebabkan munculnya penyakit.
3. Ventilation: Cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Pentingnya rumah agar tidak selalu tertutup dan adanya lajur ventilasi agar tidak lembap.
4. Lightning: Standar pencahayaan dalam rumah adalah 60 lux. Cahaya sangat mempengaruhi proses pertumbuhan bakteri. Rumah yang kekurangan cahaya memiliki resiko terkena virus dan bakteri lebih besar sebanyak 9 kali lipat.
5. Floor conditions: Lantai yang tidak kedap air (lantai tanah) dapat mempengaruhi kelembaban di rumah dan kelembaban tersebut dapat mempengaruhi perkembangan kuman dan virus.
6. Wall conditions: Jenis dinding yang tidak permanen atau terbuat dari bambu atau dinding yang dicat menggunakan kapur menyebabkan debu dan kotoran sehingga menyebabkan polusi udara.

Keenam aspek tersebut dapat disebarkan melalui penyuluhan sosial. Warga akan disarankan untuk mengontrol lingkungan fisik yang mencakup 6 aspek di atas agar tidak terkena penyakit. Selain itu, perlunya menghimbau warga untuk mengadakan dan menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M, yang meliputi kegiatan menguras dan menutup tempat penampungan air serta mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Pada prinsipnya, untuk diri kita yang penting adalah perilaku hidup sehat dan bersih. Karena infeksi dan penyakit bersumber dari perilaku dan lingkungan di sekitar kita yang tidak sehat.

Leticia Tedra

Universitas Katolik Widya Mandala

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun