Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Disapa Dedemit di Gunung Ciremai

29 September 2020   04:05 Diperbarui: 29 September 2020   04:10 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang paling sering ditemukan pada saat masih muda menguji nyali dan fisik. Darah muda jika ada tantangan ... Hayo ikutan saja mumpung masih muda.
Apalagi dalam hal mendaki gunung banyak juga penggemarnya serasa menguji adrenalin jika berkemah dan bermalam di tenda. Sesuatu banget apalagi peralatan seadanya, menahan dinginnya udara dan memberanikan diri bersahabat dengan alam semesta baik itu siang dan malam hari.

Yang paling seru tuh jika sudah mencapai puncak dan mendirikan tenda serta menyiapkan api unggun. Bergantian jaga malam, takut ada yang mengganggu jika tidak aplusan jurit malam.

Banyak kisah nyata yang mencengangkan dan diluar nalar manusia. Percaya tidak percaya tapi kita merasakannya.

Hal ini pernah dialami teman kerja, sewaktu masih pelajar, mereka mendaki Gunung Ceremai sesudah selesai Ujian.
Seperti biasa jika liburan tiba apalagi itu libur sesudah Ujian Nasional lumayan lama. Mereka merencanakan mendaki Gunung Ciremai.

Siang itu seperti biasa anak-anak  kumpul di kantin sekolah. Roby, Nuno, Agung, Ikhlas, Iwan, Syam, Winda, Lilis, Yuli dan Rina.
Mereka adalah anggota pecinta alam yang terdiri dari sepuluh orang. 

Empat cewek itu satu diantaranya feminim bernama Yuli berkarakter suka bicara ceplas-ceplos, bicaranya jarang direm kadang keluar kata-kata jorok dari mulutnya.

"Rencana kita mendaki bukit jadi ya minggu depan, berangkat Sabtu pulangnya hari Selasa." Roby sebagai ketua rombongan sambil mendata apa saja yang harus mereka persiapkan.
"Ok siap, aku setuju saja, atur saja Bos," ujar Nuno sambil memandang teman- teman meminta persetujuan.
Semua yang berkumpul di kantin siap berangkat mendaki gunung.

"Sok atuh jangan lupa bawa peralatan makan dan karapan!
"Jangan lupa Nyuk," Yuli kalau ngomong tak pernah panggil nama teman, sesuka hatinya saja.
Kunyuk alis Nuno sudah terbiasa dengan Yuli yang mulutnya tak pernah direm. Kebiasaan Yuli ini yang akhirnya membuat dia kena musibah

*****
Perjalanan ke Gunung Ciremai lumayan lama dari Kampung Ciledug Cirebon. Mereka naik mobil omprengan ke sana. Berangkat dari rumah jam 10.00 sampai di kaki gunung Kuningan Palutungan jam setengah lima.

Konon katanya Kaki Gunung Palutungan tempat memuja setan untuk meraih kekayaan tapi seperti biasa ada tumbalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun