Kesadaran lingkungan yang semakin meningkat mendorong banyak pemilik cafe untuk beralih ke penggunaan furniture berbahan daur ulang, khususnya dari limbah besi. Tren ini tidak hanya berdampak positif terhadap ekosistem, tetapi juga menciptakan estetika unik yang menarik minat pelanggan. Berbagai cafe di Indonesia dan dunia mulai mengadopsi konsep ini, memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung yang peduli terhadap keberlanjutan.Pemanfaatan material daur ulang seperti besi bekas, kayu palet, dan limbah plastik menjadi pilihan kreatif dalam mengurangi sampah industri. Menurut data Badan Lingkungan Hidup, sekitar 60% limbah rumah tangga di Indonesia berasal dari barang yang dapat didaur ulang. Dengan mengadopsi konsep ini, bisnis kuliner berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus menciptakan desain yang lebih menarik dan berkarakter.
Di Jakarta, Cafe Eco Chic menjadi salah satu pelopor dalam penggunaan furniture daur ulang. Mengusung konsep ramah lingkungan, cafe ini menggunakan meja dan kursi yang dibuat dari kayu bekas serta rangka besi yang diperoleh dari limbah konstruksi. "Penggunaan furniture daur ulang tidak hanya baik untuk bumi, tetapi juga memberikan karakter tersendiri pada cafe kami," ujar Rina Sari, pemilik Cafe Eco Chic. "Setiap potongan furniture memiliki cerita dan menciptakan suasana yang hangat dan ramah."
Selain manfaat lingkungan, penggunaan furniture daur ulang juga lebih hemat biaya dibandingkan dengan material baru. Pemilik cafe dapat mengalokasikan anggaran mereka ke aspek lain seperti pemasaran atau pengembangan menu. Anton Wijaya, seorang desainer interior yang kerap mengerjakan proyek ramah lingkungan, mengungkapkan bahwa penggunaan bahan daur ulang bisa menghemat hingga 40% dari total biaya interior. "Menggunakan bahan daur ulang adalah langkah strategis bagi bisnis kecil," ungkapnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI