Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia yang Bukan Dia (Puisi Berbalas)

30 Agustus 2020   09:10 Diperbarui: 30 Agustus 2020   09:08 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Docpri: Abdul Azis le putra marsyah


DIA YANG BUKAN DIA _(Puisi Berbalas)_

Karya. Dewi Angga _(Penggemar Rindu)_ ft Abdul Azis _(Le Putra Marsyah)

(D.A)
Coba terka apa yang aku rasa zis,
Cemburu itu kuasai hati
Amarah itu semakin dipuncaknya
Ketika, kau sebut nama dia, dia dan dia

Dia siapa lagi zis,
Inisial nama yang kau sertakan dalam kata
Seakan-akan aku hanya lah tumpuan beribu kata yang tersisa.

Luka, aku memang terluka
Namun aku sungguh menikmatinya
Mengapa?
Karena aku lebih suka, kau tenggelam sendiri pada kata itu, pada makna itu dan pada rasa itu.

Dan disini aku tertawa, ketika kau tengah memegang kepala.
Saat pesona yang kau tebarkan itu, mulai meminta jawaban dari segala tanya,

Apakah aku begitu berarti untukmu?
Dengan menunjuk jari tepat di wajahmu zis. Dia yang bertanya bukan aku.

Jawab zis!!

(A.A)
Apakah kau juga merasakan hal ini,Wi?
Angin malam juntaikan pinang embun
Mengalir dingin berpintal ingin
Geliatku memasuki ruang sunyi
Terbidik halusinasi peraduan rindu, tentang namamu
Memainkan ombak di atas samudra
Telanjang kaki menunggangi kuda
Bergelayut mesra dicumbui purnama

Kau Dewi sang Penggemar Rindu
Rela kunikmati setiap tetes desah hujan
yang terus datang bertubi
memburu nafas hangati diri
Jerit camar penyibak malam mewakili laraku
Lalu terhempas di atas pasir bermandi peluh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun